Mempelai perempuan memberikan pempinang
Sumber: Dokumentasi pribadi
3.2 Mempelai Memberikan Minuman Adat Â
      Rangkaian acara selanjutnya dalam bejontakng adalah kedua mempelai memberikan minuman adat. Minuman adat tersebut dinamakan dengan tuak puroh. Kedua mempelai sesuai urutannya memberikan tuak masing-masing satu cawan kecil mulai dari mentuwow degin sampai ipar menamai. Setelah selesai memberikan minuman adat maka kedua mempelai akan kembali ke mentuwow degin untuk memberikan peneun.
Mempelai laki-laki memberikan minuman adat.
Mempelai perempuan memberikan minuman adat.
Sumber: Dokumentasi pribadi
3.3 Mempelai memberikan Peneun
Rangkaian acara selanjutnya adalah kedua mempelai memberikan peneun. Peneun ini bermacam-macam tergantung dari kemampuan pembiayaan dari kedua mempelai. Tetapi pada umumnya peneun ini adalah daging. Sedangkan untuk besaran banyaknya daging tergantung dari kemampuan orang yang punya acara pernikahan. Proses memberikan peneun ini sama mulai dari mentuwow  degin dan terakhir peneun diberikan kepada ipar  menamai.
Setelah prosesi ketiga hal diatas selesai maka rangkaian acara berikutnya adalah menari adat. Pada jaman dahulu ketika masyarakat dayak masih mendiami rumah betang biasanya  menari pengantikng mengelilingi lima ruang rumah betakng (rumah panjang). Mempelai laki-laki bersama pengapitnya juga bersama ketua lemakuw dan domokng lemakuw akan menari adat mengelilingi sensayau. Sedangkan mempelai perempuan bersama pengapitnya menunggu sambil memberikan tuak kepada mempelai laki-laki tadi. Setiap kembali ke tempat asal yaitu tempat mempelai perempuan menunggu tadi , mempelai laki-laki dan pengapit , lemakuw dan domokng akan diberikan minumkan tuak.
Setiap kembali ke awal putaran maka lemakuw akan beunang-unang. Adapun bahasa dalam beunang-unang kurang lebih sebagai berikut.