Mohon tunggu...
Baskoro Endrawan
Baskoro Endrawan Mohon Tunggu... Freelancer - Keterangan apa ?

Like to push the door even when it clearly says to "pull" You could call it an ignorance, a foolish act or curiosity to see on different angle :)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Orang yang Pamit Berarti Orang yang Pelit

18 Juli 2012   08:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:50 1057
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau semua orang lagi rame pada suka ngasih stempel atau sebutan ke orang lain, kali ini giliran saya.

Ya, Saya.

Kali ini stempel saya sematkan dengan 'indah' ke Kang Black Horse yang baru saja pamitan kepada kita di Kompasiana ini. Sekalian lagi gila stempel, Kang Mukti Ali yang sudah pamit duluan pun gak akan luput saya karuniai anugrah stempel indah dari saya.

Stempel kali ini judulnya Orang Yang Pamit, Berarti Orang Yang Pelit.  Iya, pelit. Jelas pelit kedua orang ini. Karena mereka berdua sudah tidak mau membagi ilmunya ke kita kita. Rekan rekan disini yang selalu menikmati sajian sajiannya sebelumnya.

Yang satu berdalih gak mau dibatasi, yang satu lagi berdalih membela seorang rekan. Sami mawon. Aslinya emang pada pelit pelit udah gak mau bagi ilmu bagi para yang membutuhkan disini.

Ilmu adalah sedekah.  Bagi saya , gembel yang lagi nyari ilmu disini .  Soal nantinya saya yang gembel ini mau memanfaatkan sedekah ilmu tersebut untuk beli susu, atau malah buat beli lem aica aibon sekedar buat teler, itu tergantung penerimanya sendiri.

Delta yang duluan almarhum pun apabila gak mau bangkit dari kubur juga bakalan saya stempel pelit. Alek Laksana? HAMPIR Pelit, tapi nyatanya dia dengan gagah masih mau bersedekah buat rekan rekannya disini.

Ilmu itu karunia. Saat kita bisa mendapatkannya, secara tidak langsung  ada sedikit 'rasa' untuk memberi. Berbagi dengan yang lain, apa yang sudah menjadi berkah bagi kita.

Bukannya itu tujuan kita bersambang kemari? Bersedekah pikiran, dan juga mencari sedekah pemikiran yang lain.

Siapa yang mau pamitan lagi? Antri satu satu ya. Stempel saya cuma satu.

#UPDATE NEWS  : Kang Mukti Ali sudah tidak pelit lagi ! Dia sudah kembali menulis dan berbagi lagi di sini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun