Mohon tunggu...
Baskoro Endrawan
Baskoro Endrawan Mohon Tunggu... Freelancer - Keterangan apa ?

Like to push the door even when it clearly says to "pull" You could call it an ignorance, a foolish act or curiosity to see on different angle :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

UAS dan Sukmawati Kurang Kerjaan?

23 November 2019   09:23 Diperbarui: 23 November 2019   09:19 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Subyektivitas Ustadz Abdul Somad

Subyektivitas UAS ada saat Beliau mengatakan bahwa masih belum bisa setuju bahwa catur adalah cabang olahraga. Anda pun disini bebas berpendapat bahwa terpaku memikirkan sebuah strategi itu melatih kecerdasan berpikir.

Secara subyektif saya pun bisa berpendapat bahwa baca Basmalah itu melatih kecerdasan berpikir. Belajar Fiqh pun sama 

Secara subyektif, saya bisa juga berpendapat bahwa mengundang seorang Sukmawati untuk menjadi pembicara itu hal yang mutlak kurang kerjaan. 

Sukmawati Kurang Kerjaan ?

Karena saya ga berhak menilai keimanan seorang Sukmawati. Tapi pendapat Sukmawati begitu mudah terbantahkan--- mau anda seorang believers atau non believers sekalipun apabila mau obyektif diatas subyektif

Ga ada paksaan untuk mengikuti nya, meski hukum dan ilmunya sudah jelas. Seperti hal nya kewajiban untuk menyampaikan. Bagi Muslim itu wajib yg enggak yo monggo aja jalan terus caturnya

Sisanya ya kan kita pertanggungjawaban masing masing kok.

Dan Ustadz Abdul Somad dengan ilmunya, kelak, pertanggung jawaban Beliau itu jauh lebih besar ketimbang kita netizen yang maunya debat ini.

 Nanti kelak ga perlu debat dengan yang Maha Tau kan?


Kalo sudah tau  nanti tanggung jawab nya masing masing , nah kenapa terkadang Muslim suka berkesan atau keliatan nya kok urusan pribadi orang lain mesti di bahas atau di elingke rame rame terus sih?  Kayak kurang kerjaan banget.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun