Mohon tunggu...
Very Barus
Very Barus Mohon Tunggu... Writer, Traveler, Runner, Photo/Videographer, Animal Lover

Mantan jurnalis yang masih cinta dengan dunia tulis menulis. Sudah menelurkan 7 buah buku. Suka traveling dan Mendaki Gunung dan hal-hal yang berbau petualangan. sejak 2021 menyukai dunia lari di usia setengah abad. target bisa Full Marathon. Karena sejatinya hidup adalah sebuah perjalanan, maka berjalannya sejauh mana kaki melangkah. Kamu akan menemukan banyak hal yang membuat pikiran dan wawasanmu berbicara. Saya juga suka mengabadikan perjalan saya lewat visual. Anda bisa menyaksikannya di channel Youtube pribadi saya (www.youtube.com/verybarus). Saya menulis random, apa yang ingin saya tulis maka saya akan menulis. Tidak ada unsur paksaan dari pihak mana pun. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Diary

Gara-Gara Lebah

18 Agustus 2025   21:30 Diperbarui: 18 Agustus 2025   21:30 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anda masih ingat tragedi yang menimpa seorang miliarder asal India yang tewas setelah tak sengaja menelan seekor lebah? Sunjay Kapur meninggal dunia usai tertelan lebah saat pertandingan polo di Inggris. Sengatan lebah itu memicu reaksi anafilaksis yang menyebabkan serangan jantung. Ia sempat ambruk di lapangan dan dinyatakan meninggal tak lama kemudian.

Kejadian yang hampir sama dialami teman saya. Siang itu, saat mengendarai motor menuju tempat kerjanya, tiba-tiba seekor lebah masuk ke dalam helm-nya lalu menyengat keningnya. Sontak, ia panik dan kehilangan kendali. Teman saya terjatuh dan menabrak marka jalan yang cukup keras. Ia pun pingsan. Untungnya, lokasi kejadian tidak jauh dari kantornya, sehingga seorang teman kerja yang kebetulan melintas langsung memberikan pertolongan dengan membawanya ke rumah sakit.

foto dokpri
foto dokpri

Setelah diperiksa, tim dokter menemukan bahwa banyak bagian tubuhnya mengalami cedera. Lima tulang rusuk bagian depan patah dan harus dioperasi untuk dipasang implan agar bisa tersambung kembali. Dua tulang belakangnya juga mengalami patah. Setelah operasi tulang rusuk, ternyata ada cedera lain yang harus ditangani, yaitu tulang ekornya patah. Cedera ini membuat teman saya tidak bisa bangun dari tempat tidur karena rasa nyeri yang teramat sangat setiap kali ia bergerak. Dokter akhirnya memutuskan untuk mengoperasi tulang ekornya. Namun, sebelum operasi, ditemukan gumpalan darah di paru-parunya yang harus segera disedot untuk menghindari risiko yang lebih membahayakan.

Usai menjalani operasi kedua, persoalan belum juga selesai. Teman saya mengeluh bagian pinggang hingga kakinya sulit digerakkan. Untuk buang air besar dan kecil pun ia harus menggunakan alat bantu. Dokter menjelaskan bahwa sarafnya mengalami gangguan akibat benturan keras saat kecelakaan. Dengan hati-hati, dokter menyampaikan kepada istri dan teman saya bahwa kemungkinan untuk sembuh total hanya 20 persen. Itu artinya, akibat tragedi lebah itu, teman saya akan mengalami kelumpuhan sementara dan harus menggunakan kursi roda atau tongkat.

foto dokpri
foto dokpri

Air mata istri teman saya mengalir tanpa henti saat ia menceritakan semuanya kepada saya dan teman-teman yang menjenguknya. Sebuah kejadian tak terduga yang dianggap sepele ternyata bisa merenggut kebahagiaan keluarga mereka. Namun, sebagai sahabat, saya dan teman-teman yang sering lari bersama tetap memberikan dukungan agar ia tetap semangat untuk sembuh dan bisa berjalan kembali.

Tindakan selanjutnya adalah terapi yang membutuhkan waktu cukup lama. Saat ini, ia masih berada di ruang ICU setelah menjalani operasi ketiganya.

Terkadang, kita suka menyepelekan hal-hal kecil. Padahal, hal kecil bisa berakibat fatal bagi kehidupan kita. Lekas sembuh, sahabat. God Bless you..

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun