Mohon tunggu...
Very Barus
Very Barus Mohon Tunggu... Writer, Traveler, Runner, Photo/Videographer, Animal Lover

Mantan jurnalis yang masih cinta dengan dunia tulis menulis. Sudah menelurkan 7 buah buku. Suka traveling dan Mendaki Gunung dan hal-hal yang berbau petualangan. sejak 2021 menyukai dunia lari di usia setengah abad. target bisa Full Marathon. Karena sejatinya hidup adalah sebuah perjalanan, maka berjalannya sejauh mana kaki melangkah. Kamu akan menemukan banyak hal yang membuat pikiran dan wawasanmu berbicara. Saya juga suka mengabadikan perjalan saya lewat visual. Anda bisa menyaksikannya di channel Youtube pribadi saya (www.youtube.com/verybarus). Saya menulis random, apa yang ingin saya tulis maka saya akan menulis. Tidak ada unsur paksaan dari pihak mana pun. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Akhirnya Ikut Menjadi Peserta Bali Trail Run (BTR) 2025

13 Mei 2025   06:35 Diperbarui: 13 Mei 2025   06:35 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

              Mendaftar di event Bali Trail Run (BTR) Ultra 2025 sudah sejak tahun 2024 lalu. Rasa penasaran berlari dipegunungan Batur di Kawasan Kintamani sudah menjadi impian sejak lama. Meski tahun 2022 lalu, aku dan beberapa teman pernah mendaki gunung Batur Tek tok (alias tidak nge camp) dan saat pertama kali ke Batur, aku sudah jatuh cinta dengan view dan medannya. Apalagi gunung Batur ketinggiannya masih dibawah 3000 Mdpl, yaitu 1717 Mdpl. Ya, masih tergolong tidak terlalu tinggi dibandingkan beberapa gunung yang pernah aku daki dengan ketinggian diatas 3000-an mdpl. Jadi, sedikit banyaknnya, aku sudah mengenal "medannya" jalur yang akan aku lintasi saat BTR 2025 ini. Hanya saja, waktu mendaki Bersama teman-teman, kami tidak dikejar waktu sehingga hanya berjalan nge trek tidak berlari Kalau pun berlari hanya dibeberapa jalur saja yang terlihat landai. Berbeda dengan trail run, peserta diwajibkan berlari karena judulnya saja sudah trail run ya, harus berlari. Karena waktu sudah ditentukan.

              11 Mei 2025, momen yang dinanti-nanti tiba. Momen dimana aku harus ikut bergabung dengan 1500 peserta di garis start. Ada 5 kategori yang diperlombakan. Ada yang 100K, 60K, 30K, 15K dan 7K. aku memilih 15K karena merasa jarak segitu masih jarak yang layak dan masuk akal untuk aku coba. Kalau 7K terlalu dekat bagiku (bukan sombong) dan jarak 30K keatas terlalu jauh juga menurut kemampuanku yang baru pertama kali ikut BTR. Jadi cari kategori yang aman saja untuk jiwa dan raga. Jangan pernah memaksakan diri untuk sebuah pengakuan kalau kamu dianggap jago. Talk to your body,first!

foto dokpri
foto dokpri

Sebelum event ini mendekati hari H, aku juga sudah sering Latihan berlari di road dan juga di Kawasan perbukitan atau jalur yang banyak tanjakannya. Kenapa? Ya, supaya tubuh kita nggak kaget Ketika mamasuki jalur yang benar-benar menyiksa seluruh tubuh. Oleh karena itu, saat flag off dimulai pukul 06:00 WITA, aku benar-benar sudah siap secara lahir dan batin. Karena hal yang utama yang kita bersiapkan sebelum mengikuti event adalah siap secara fisik, secara jiwa dan raga. Selebihnya misalkan ada kejadian yang diluar kendali kita itu berarti musibah. Dan satu hal, yang wajib aku lakukan menjelang race adalah buang hajat alias boker. Karena takut kalau saat sedang race tiba-tiba kebelet boker. Kalau kebelet pipis masih bisa lari ke Semak belukar langsung pipis. Nah, kalau boker? Bisa menghilangkan mood dan konsentrasi. Makanya, beberapa jam sebelum race semua harus dibereskan. Isi perut dengan makanan yang bergizi, setelah itu buang dari isi perut yang tidak perlu alias boker hehehheheh.

              Mulai dari flag off aku benar-benar enjoy banget. Berlari sewajarnya. Nggak ngebut dan nggak slowly juga. Jadi ada kalanya berlari ada saatnya berjalan juga. Berjalan Ketika melintasi jalur tanjakan yang memang layak untuk berjalan. Kalau dipaksa berlari energi kita terkuras disitu sementara masih banyak jalur tanjakan dan turunan lain yang harus dihadapi. Juga, kalau kita berlari tujuannya tidak untuk mengejar podium jadi, nggak usah ngoyo sok sokan ngebut. Yang ada ntar lo kolaps kehabisan energi.

Setiap jalur yang aku lalui benar-benar sangat indah. Ditambah udara yang sejuk plus diguyur hujan saat mendekati puncak kedua Gunung Batur. Untungnya panitia sudah memberikan wind breaker alias jaket hujan saat pengambilan race pack. Sangat membantu juga tuh jaket hujannya. Setiap kilometer aku lalui bareng peserta lainnya sambil saling memberikan support. Karena ada beberapa peserta yang mengalami cidera. Mulai dari kaki kram, terjatuh sampai kaki lecet, Sepatu bermasalah bahkan ada yang sampai tidak bisa melanjutkan perlombaan karena kolaps. Ya, masing-masing tentu memiliki permasalahan fisik ya. Puji Tuhan, aku tidak mengalami cidera sedikit pun hanya saja batere smart watch ku saja yang tiba-tiba tewas alias habis saat memasuki KM 9. Hmm, kayaknya SM Sunto-ku ini sudah tidak sanggup menyimpan tenaga kalau berlari sejauh diatas 10K. padahal malam harinya batere sudah di charge sampai full.

foto dokpri
foto dokpri

              Oiya, saat memasuki Water Station (WS) di KM 8 yang berlokasi di Black Lava, aku langsung nge-recharge energiku yang sudah mulai habis. Minuman isotonic, buah semangka dan pisang langsung di sikat. Susu VSoy diteguk, cemilan Fitbar dihajar, telur dan kentang rebus nggak lupa disikat sampai ludes. Intinya energi yang sudah terkuras sejauh 8KM harus diisi Kembali hingga memasuki ke WS 2 . Pada BTR 15K ini hanya ada 2 WS (water station). Jadi harus pintar-pintar menyetok minuman dan cemilan di waterbalder bag alias tas trail yang dipakai.

Berlari lagi melintasi sisa-sisa Black Lava hati sudah Kembali ceria karena energi sudah Kembali fully. Oiya, saat melintasi black lava banyak yang ngeluh sementara menurut aku, jalur yang paling aku favoritkan adalah jalur Black Lava. I love it so so so much!!

Memasuki KM 13, kami disuguhkan Water station lagi. Dengan sajian yang tidak berbeda jauh. Hanya saja di WS 2 ini ada menu lain seperti sosis dan snack yang aku sampai lupa namanya. Di WS 2 aku sengaja mengambil beberapa botol minuman isotonic, tujuannya bukan maruk ya. Tapi, sengaja aku bawa untuk aku bagi-bagikan Ketika berpapasan dengan fotografer yang hampir setiap pengkolan sudah stand by untuk membidik pelari. Secara aku juga seorang fotografer bisa merasakan bagaimana perjuangan mereka untuk memotret. Kadang sampe lupa bawa air minum. Saat aku bagikan snack dan air minum, mereka sangat senang. Apalagi Ketika ada yang bener-bener sudah kehabisan air minum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun