Mumpung masih di Tanah Karo, aku mencoba mengeksplore beberapa destinasi wisata yang ada disana. Karena begitu banyak tempat wisata alam recomeded, aku harus memilih salah satu dari sekian banyak itu. Mengingat waktu yang terbatas. Maka pilihan jatuh ke Danau Lau Kawar.
Sebenarnya wisata alam satu ini bukan wajah baru di dunia wisata di Tanah Karo, hanya saja, aku baru memiliki kesempatan untuk mengunjunginya. Apalagi beberapa kerabat dekat pernah berkunjung dan nginap ala glamcamp di area Danau tersebut. Rasa penasaran semakin membuncah.
Setelah sekian purnama, dua pekan lalu, kaki ini sah menginjakkan objek wisata alam nan indah ini. Pertama kali melihatnya, hati ini langsung terasa adem. Suasananya yang tenang, jauh dari hiruk pikuk keramaian membuat aku betah berlama-lama disini. Ditambah lagi udaranya yang sejuk semakin menambah nila plus sebagai tempat wisata yang wajib untuk dikunjungi.
Tapi, untuk bisa berkunjung kesini, kamu harus menempuh jarak sekitar 30 menit dari kota Berastagi. Atau jarak tempyk sejauh 80 KM. Jalan yang dilalui juga cukup berkelok-kelok plus tanjakan yang dikanan kirinya jurang serta bukit bebatuan yang rawan terjadinya longsor. Bahkan ada bagian jalur bekas longsor. Jadi perlu waspada untuk melintasi daerah tersebut. Juga, ada beberapa jalur yang masih kurang bersahabat dengan kendaraan. Karena masih banyak jalan yang rusak.
       Rasa khawatir terobati Ketika mulai memasuki kawasan Lau Kawar itu. Danau yang tenang, udara yang sejuk membuat hati yang was-was mulai terobati. Oiya, untuk kotribusi masuk setiap kendaraan dikenakan biaya 5000/motor dan mobil 10.000/mobil. Plus penumpangnya juga dihitung. Hanya saja, meski sudah membayar retribusi parkir di pintu masuk, Ketika motor atau mobil hendak parkir di Lokasi tertentu akan di "palak" biaya parkir lagi oleh oknum-oknum dengan alasan wilayah tersebut tidak termasuk untuk free parking (budaya wisata di Sumatra memang kebanyakan malak. Makanya susah berkembang)
Abaikan dulu tentang palak memalak di dunia perparkiran. Sekarang mari kita bahas keindahannya saja. Danau Lau Kawar ini terletak di Kabupaten Karo, Sumatra Utara. Berada di ketinggian 1.470 mdpl dan memiliki luas sekitar 3.5 hektar.
Salah satu keistimewaan danau ini adalah karena berada persis dibawah kaki gunung Sinabung yang merupakan gunung tertinggi di Sumatra Utara dengan ketinggian 2.460 Mdpl. Gunung Sinabung sendiri masih dinyatakan gunung aktif. Bahkan beberapa tahun belakangan ini masih mengeluarkan awan panas yang sewaktu-waktu bisa Kembali memuntahkan laharnya.
Tidak hanya berkunjung, di Danau Lau Kawar kita  bisa melakukan banyak aktivitas untuk menghilangkan kejenuhan seperti, duduk-duduk santai di kafe, resto atau warung yang  ada disekeliling danau. Juga memancing atau naik perahu mengelilingi danau. Dengan membayar Rp.35.000/orang, kamu sudah bisa merasakan sensasi keliling danau diatas perahu. Atau naik speed boad yang juga disediakan pengelola.
Kalau mau menginap juga ada pilihan. Mau di hotel atau glamcamp. Varian harga juga tersedia tergantung keinginan kamu. Saran aku sih, coba glamcamp agar bisa menikmati suasana menginap di dalam tenda dengan view danau karena nge camp-nya persis dipinggir danau. Benar-benar pengalaman baru bagi kamu yang belum pernah kemping atau tidur di tenda. Bersepeda atau jalan kaki sambil foto-foto juga cara jitu untuk menikmati udara sejuknya. Foto-foto kamu akan terlihat menarik dengan latar belakang danau.
Tips Wisata ke Danau Lau Kawar:
- Persiapkan baju hangat. Jaket, sweater, kupluk atau syall.
- Bekali makanan atau snack-snack kesukaan kamu karena jauh dari pusat perbelanjaan.
- Selain pakai Sepatu jangan lupa sandal juga dibawa jika nge camp atau nginap disana.
- Uji nyali mencoba aneka wahana yang disediakan.
- Abadikan momen kebersamaan sebanyak-banyaknya.
- JAngan lupa menjaga kebersihan. Buang sampah pada tempatnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI