Jurnalisme warga membantu dalam penyebaran informasi Covid-19 secara menyeluruh di Indonesia. Jurnalisme warga ini juga menimbulkan dampak negatif.
Dampak negatif yang ditimbulkan dapat berdampak pada masyarakat, pemerintah, dan jurnalis warga itu sendiri.
Pada artikel ini kita akan membahas peran jurnalisme warga dalam menyebarkan informasi Covid-19. Selain itu kita juga akan membahas dampak negatif dan perlindungan hukum terhadap penggiat jurnalis warga.
Awal Jurnalisme Warga di Indonesia
Perkembangan jurnalisme warga dipengaruhi dengan adanya pertumbuhan teknologi informasi dan komunikasi.
Di Indonesia, praktik jurnalisme warga ini sudah mulai ada sejak tahun 1998. Hal ini diawali oleh stasiun radio yaitu Radio Sonora Jakarta
Para warga yang terlibat dan melihat kejadian itu langsung melaporkan apa yang mereka alami.
Kemudian pada tahun 2000 salah satu radio di Indonesia yaitu radio Elshinta juga menggunakan jurnalisme warga dalam aktivitas radionya.
Selain itu pada tahun 2004 jurnalisme warga juga semakin berkembang di Indonesia.Â
Hal ini disebabkan adanya tsunami Aceh yang membuat banyak warga yang mengabarkan berita langsung dari tempat kejadian.