Mohon tunggu...
Barnabas Unab
Barnabas Unab Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa STFT Widya Sasana

Penulis Amatir

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komunitas Religius, Bahagia atau Menderita?

26 Oktober 2021   07:25 Diperbarui: 26 Oktober 2021   07:28 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berbeda pendapat bukan berarti untuk memecah belah melainkan untuk membangun. Komunitas yang damai hanya bisa tercapai bila setiap orang menyumbangkan gagasan yang membangun, terlibat secara total dalam mendukung perkembangan komunitas dan saling mengakui dan mampu bekerja sama. 

Keterlibatan total setiap orang dalam kebersamaan akan mendukung kebahagian komunitas. Kebahagian komunitas tercapai jika kecurigaan dan buruk sangka ditiadakan. Saling menerima, tolong menolong, mengutamakan kebersamaan dan saling mengasihi. 

Menghadirkan kebahagian dengan menanggalkan ke-Aku-an dan mengenakan Kita. Komunitas bukan lagi tentang satu orang (aku) melainkan tentang semua (kita). Makna dari komunitas religius adalah mewartakan sukacita (kebahagiaan). 

Hendaknya sukacita yang diwartakan terlebih dahulu dimiliki oleh yang mewartakan.  Dengan demikian setiap orang dituntut berjuang dan berusaha menemukan dan menghadirkan sukacita dalam komunitas, sehingga tujuan dari komunitas religius yang dibangun dapat tercapai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun