Pada langit malam aku tengadah
Bersama cuaca yang pasrah
Mencium kening bumi yang basah
Hangat airmataku
Mengalir dari sungai masa lalu
Tentang waktu yang meminta sebatang cerutu
Wahai seonggok daging
Yang berdiri dengan kaki sunyi
Nan temaram
Kemana kau arahkan tentang nama-nama
Yang kemilau,
Yang lahir dari rahim azali?
Dekaplah pohon cemburu
Agar setiap yang berlumur darah
Tidak hanya musim berlalu
Bumi makin basah
Aroma keranda tidak lantas
Membuat resah
Di ujung sisa malam
Ada yang merayap jadi debu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!