(Tegal, 31/07/2022) Kebutuhan masyarakat akan protein dari sayuran dan ikan sangat penting untuk ditingkatkan sebagai upaya pemerintah mencegah terjadinya gizi buruk. Gizi buruk merupakan kondisi seseorang dimana status gizi berada di bawah standar. Desa Muncanglarang yang berada di Kecamatan Bumijawa, Kab. Tegal memiliki permasalahan terhadap angka gizi buruk yang tinggi.
Permasalahan tersebut menjadi perhatian bagi pemerintah setempat, dengan adanya program yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa KKN-T IPB university melalui sosialisasi dan demonstrasi dapat menjadi salah satu kegiatan yang dapat membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya kebutuhan gizi anak.
Pembuatan eco-akuaponik menjadi salah satu solusi terhadap permasalahan tersebut. Eco-akuaponik merupakan sistem pertanian berkelanjutan yang mengkombinasikan hidroponik dengan akuakultur dalam satu rangkaian. Penerapan eco-akuaponik sebagai pengembangan dari sistem budikdamer dengan memanfaatkan barang bekas seperti botol plastik bekas dan lainnya. Seperti yang kita ketahui bahwa desa Muncanglarang masih banyak yang memiliki lahan sempit namun belum dimanfaatkan dengan baik. Hal ini merupakan solusi alternatif bagi masyarakat lokal untuk bisa memanfaatkannya.
Keuntungan Eco-akuaponik diantaranya dapat diterapkan pada lahan yang terbatas, mendapatkan hasil sekaligus yakni sayuran yang segar dan ikan, tanaman hidroponik akan tumbuh lebih cepat karena tanaman mendapatkan nutrisi 24 jam dari air, instalasi hidroponik yang sederhana, mudah dilakukan dan tidak membutuhkan banyak biaya, menambah nilai jual dengan hasil yang menguntungkan.
Adapun tips khusus yang dipaparkan oleh Bara Taufik Pribadi dan Difa Fadhil Sriyanto dalam pemasangan instalasi dilakukan harus memperhatikan beberapa aspek, seperti ukuran kayu yang digunakan, lebar kolam, tinggi tiang penampang, jumlah plot-plot lubang yang digunakan, sinar matahari yang cukup, dan kualitas air.
Fikri Fatimah menambahkan, hal yang perlu diperhatikan saat akan memulai budidaya adalah jenis tanaman, dan jenis ikan yang digunakan. Untuk jenis tanaman dapat memilih tanaman yang mudah tumbuh dalam waktu lebih cepat seperti kangkung, selada, pakcoy, atau tanaman hortikultura lainnya. Ikan yang dapat digunakan adalah ikan air tawar seperti lele, mujair, nila, dan gurame.
"Jumlah ikan dan luas kolam pun perlu diperhatikan untuk mendapatkan hasil yang baik, misalnya pada luas kolam 1 m2 berisi 17 ikan pada setiap petak tanam" ujar fikri
Selain itu, pot tanaman perlu dicat dengan warna yang tidak terkena sinar matahari langsung seperti hijau, putih, biru dan sebagainya agar mencegah tumbuhnya lumut pada sekitar pot tersebut.
