Manusia adalah makhluk berbadan kasar didalamnya terdapat entitas jiwa bentukan dari akal, hati dan nafsu, serta entitas ruh sebagai energi hidup dan energi kehidupan
Dengan jasmani, jiwa dan ruh yang ada di dalamnya manusia berevolusi menjadi makhluk yang mengemban tugas sebagai Khalifah di muka bumi
Dengan kecerdasannya, dengan nilai nilai moral dalam jiwanya, dan sifat sifat sebagian Tuhan dalam dirinya, manusia menjelma menjadi makhluk Superioritas dari segala makhluk yang ada di alam semesta
Tapi kenapa realita yang terjadi tidak demikian halnya, .......mestinya dengan kekhalifahan yang tersemat di makna oenciptaannya, malah lebih bamyak kerusakan dan kwbinasaan yang ditimbulkannya.
Jangan lupa dalam otak menusia terselip otak ampibhi yang masih menyimpan karakter hewani yang masih terframing secara jelas dalam hawa nafsu amarah di dalam bentuk hasrat dalam hati.Â
Dan hawa nafsu amarah teraebut bukan sekedar artefak atau benda mati, hawa nafsu tersebut selalu bergerak dan menanti saat yang tepat untuk meledakkan diri untuk merusak segala sesuatu di sekitarnya
Terlalu banyak manusia yang menjadi korban atas ledakan hawa nafsu amarah tersebut yang mengakibatkan korban antar sesamanya baik korban jiwa maupun harta benda
Sesulit Apakah Melawan Diri Sendiri
Bertarung melawan seseorang atau banyak orang kita berhadapan dengan hal yang nyata. Kita bisa melakukan tindakan menyerang dengan twngakan, hantaman dan pukulan atau sebaliknya mengelak atau menghindari serangan lawan
Tetapi melawan sesuatu yang berada dalam diri kita seumur hidup, dimana kita bernafas bersamanya, tidur bersamanya, tamasya bersamanya dan kita lebih sering tidak menyadari kehadirannya.Â