Mohon tunggu...
Bangun Sayekti
Bangun Sayekti Mohon Tunggu... Apoteker - Pensiunan Pegawai Negeri Sipil

Lahir di Metro Lampung. Pendidikan terakhir, lulus Sarjana dan Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kasih Sayang Sesama

13 Februari 2024   08:34 Diperbarui: 13 Februari 2024   08:37 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Artikel dengan judul "Kasih sayang sesama" ini merupakan kisah nyata yang kualami, dan akan disajikan secara berkesinambungan. Untuk episode pertama disajikan dengan sub judul "Semut ireng ( hitam )".

Kisah nyata ini terjadi di bulan Juli 2020, namun kronologinya diawali sebelum Covid 19 marak. Seorang anak muda bernama Amr dari Kecamatan Jatiagung, membawakan tanaman ciplukan seperti yang aku pesan. Karena aku melihat pohon ciplukan kurang dapat berkembang dengan baik, maka tempat yang semula dari wadah plastik ku ganti dengan pot dari tanah, dan aku tata di lantai 2 menyatu dengan tanaman lain yang sudah ada.

Sebagaimana tanaman yang lainnya, setiap hari sekali paling tidak aku siram. Selang beberapa waktu, aku melihat pohon ciplukan yang tumbuh secara liar di dekat tandon air yang berwarna orange. Melihat keberadaan pohon ciplukan tersebut kemudian aku pindahkan ke dalam pot, dan ku tempatkan dekat dengan pohon ciplukan pertama untuk memudahkan penyiraman. Dengan perawatan sederhana ini, aku sempat menikmati buah yang disajikan pohon ciplukan ini, alhamdulillah.

Tetapi sangat disayangkan pohon ciplukan tidak menampakkan pertumbuhan yang baik, karena daun -- daunnya sebagian keriting, berwarna kuning karena kedua pohon ini daun, dan batangnya selalu dikerubuti oleh sekelompok semut hitam yang cukup banyak jumlahnya.

Melihat kenyataan tersebut, aku berusaha menyelamatkan kedua pohon ciplukan dengan mencoba mengusir semut hitam yang selalu mengerubutinya. Aku berusaha untuk mengusir semut, tetapi tidak dengan cara membunuh dengan menyemprotkan obat yang mematikan.

Tetapi kulakukan dengan menyemprotkan air agar semut hitam lepas dari daun, dan batang ciplukan saja sambil kadang -- kadang meniupnya serta berujar ....................................  Hai sekumpulan semut pergilah ke tempat lain yang lebih sesuai, agar tidak mematikan pohon ini.


Tetapi meskipun telah diusahakan agar semut ireng (hitam) tidak mengerubutinya, namun kedua pohon ciplukan tadi akhirnya tidak tertolong juga alias mati.

Mengapa aku tidak membunuh semut hitam dengan obat yang mematikan?

Ya karena aku menyadari bahwa keduanya adalah makhluk lain ciptaan Allah yang sama -- sama mempunyai hak hidup, dan berkembang di jagad raya ini layaknya manusia walau berwujud tumbuhan, dan binatang.

Oleh karena itu akan sia -- sia apa yang kulakukan manakala ............

Disatu sisi aku membantu buat kehidupan dua pohon ciplukan, 

tetapi di sisi lain aku membunuh ratusan semut hitam.

Kita hendaklah ingat akan firman Allah, bahwa sesungguhnya keduanya adalah contoh dari ayat Allah yang tidak tertulis, tetapi berupa ayat Allah yang tergelar atau ayat Allah yang terwujud berupa semesta alam seisinya.

Oleh karena itu hendaklah ayat -- ayat Allah tadi kita kaji atau kita pelajari dengan baik, agar dapat memahami makna batiniah yang terkandung di dalamnya sehingga kita dapat memanfaatkan, dan mengamalkan sesuai dengan petunjuk-Nya.

Benarkah kedua makhluk tersebut merupakan ayat - ayat Allah? Benar!

Mari kita kaji bersama  Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 251. Mereka ( tentara Thalut ) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan ( dalam peperangan itu ) Daud membunuh Jalut, kemudian Allah memberikan kepadanya ( Daud ) pemerintahan dan hikmah ( sesudah meninggalnya Thalut ) dan mengajarkan kepadanya apa yang dikehen-daki-Nya. Seandainya Allah tidak menolak ( keganasan ) sebahagian umat manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam. 

Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 252. Itu adalah ayat - ayat dari Allah, Kami bacakan kepadamu dengan hak (benar) dan sesungguhnya kamu benar - benar salah seorang di antara nabi-nabi yang diutus.

Menyimak dari kedua ayat tersebut jelas bukan bahwa keduanya adalah merupakan contoh ayat - ayat Allah yang tidak tertulis, dan yang kesemuanya juga akan mendapat karunia dari Allah sesuai dengan perannya.

Mari kita mengaji bersama. Kita patut bersyukur kehadirat Allah Swt. karena atas kemajuan ilmu, dan teknolagi pada umumnya, dan khususnya ilmu dan teknologi bidang informatika dewasa ini. Sehingga untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, kita tidak harus membaca buku di perpustakaan. Tetapi dengan tetap tinggal di rumah sekalipun, kita dapat belajar untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang kita inginkan melalui internet.

Sebagai contoh. Aku ingin mengetahui, apa kegunaan atau manfaat buah ciplukan.

Selanjutnya aku mencoba mencari informasi melalui internet yang akhirnya menemukan informasi melalui media sosial yang diunggah oleh Dinas Kesehatan Gunungkidul: Mengenal Tanaman Obat, Ciplukan.

Dalam artikel tersebut diinformasikan bahwa buah ciplukan sangat berguna bagi kesehatan manusia, diantaranya.

1. Jus dari daun tanaman ciplukan diminum dapat menyembuhkan penyakit jantung.

2. Air rebusan dari daun dan batang tanaman ciplukan diminum dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit asma.

3. Buah ciplukan dikonsumsi dapat menurunkan demam atau panas terutama bagi anak -- anak.

Dan lain -- lain kegunaan yang  diinformasikan ada 16 manfaatnya, yang kesemuanya dapat diketahui secara ditail melalui link........  https://dinkes.gunungkidulkab.go.id .

Atas dasar tersebut aku mencoba menanam pohon ciplukan, namun baru dapat menikmati buahnya beberapa kali, tanaman sudah mati karena aku mungkin belum dapat merawat tanaman tersebut dengan baik.

Dari kenyataan tersebut, mudah -- mudahan dapat menyadarkan kita bahwa segala yang tergelar di jagad raya ini apapun wujudnya, tidak diciptakan Allah dengan sia -- sia. 

Ya hanya orang yang tidak tahu atau orang yang tidak mau tahulah yang menyia -- nyiakan ciptaan Allah.

Tidak terkecuali adalah semut apapun warna, dan jenis semutnya. Untuk mengetahui arti penting semut bagi kehidupan manusia itu apa, kitapun tentu dapat memperolehnya melalui media sosial layaknya pohon ciplukan sebagaimana dijelaskan sebelumnya. 

Kepada teman - teman pembaca budiman sebelumnya aku mohon maaf, karena perihal semut ireng akan diuraikan pada artikel berikutnya. Terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun