Mohon tunggu...
Bangun Sayekti
Bangun Sayekti Mohon Tunggu... Apoteker - Pensiunan Pegawai Negeri Sipil

Lahir di Metro Lampung. Pendidikan terakhir, lulus Sarjana dan Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berjihad untuk Keselamatan Diri Sendiri

23 Oktober 2023   05:49 Diperbarui: 23 Oktober 2023   05:49 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sekedar mengingatkan kembali bahwa manusia itu memiliki 2 sifat antagonis, yaitu sifat baik berupa sifat kesucian dari unsur batiniah, dan sifat buruk dari unsur lahiriah. Pada mulanya kedua sifat tersebut berjalan seimbang atau harmonis keadaannya, dan tidak terjadi masalah. Tetapi sesuai dengan perkembangan emosional seseorang tentu akan mempengaruhi keharmonisan keduanya, dan inilah yang menyebabkan terjadinya masalah. Oleh karenanya kita diwajibkan jihad.

Mengapa kita wajib berjihad? Tidak lain demi terpeliharanya keharmonisan tersebut. Oleh karena itu kita hendaklah berupaya keras agar dapat mengendalikan hawa nafsu, sehingga kesucian kita tidak tercemar dengan perbuatan buruk. Caranya dengan melakukan perang suci atau lebih kerennya disebut jihad demi keselamatan diri kita sendiri.

Atas penjelasan ini mudah -- mudahan dapat menyadarkan kita, bahwa yang namanya jihad itu tidak diartikan memerangi orang yang berbeda pendapat, atau berbeda agama, atau berbeda suku bangsa dan bangsanya, atau berbeda warna kulit dan bahasanya, atau berbeda status sosial dan ekonominya sama sekali bukan, karena musuh yang senyatanya ada di dalam diri kita sendiri.

Al Qur'an surat Al 'Ankabuut ayat 6. Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar - benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.

Sudahkah kita dapat melakukan jihad untuk memerangi musuh nyata yang ada dalam diri kita? Kalau boleh berkata jujur, umumnya belum dapat melakukan jihad dengan baik. Karena kenyataannya kita dapat melihat secara nyata melalui media sosial. Sering orang melakukan demontrasi seusai Jum'atan, dan bahkan masjid digunakan sebagai tempat berkumpulnya.

Sering kita melihat, orang yang berhadapan dengan penegak hukum karena melakukan korupsi ketika mendapat kepercayaan masyarakat. Sering kita melihat orang yang: senang menjelek-jelekkan bahkan membunuh orang dengan imbalan uang; Senang membuat onar dan memfitnah orang dengan imbalan uang; Senang membuat gaduh dan menyebar berita bohong dengan imbalan uang, dan senang melakukan perbuatan tercela lainnya dengan imbalan uang.

Hendaklah kita ingat dan sadar bahwa di atas dunia ini tidak ada seorangpun yang setara dengan-Nya. Hanya sangat -- sangat disayangkan dalam kenyataannya uang di atas segalanya, sehingga orang berlomba - lomba untuk memperolehnya dengan cara -- cara yang tidak semestinya. Bukankah itu perbuatan yang menggambarkan bahwa uang lebih berkuasa dari Yang Maha Kuasa?

Al Qur'an surat Al Ikhlas ayat 4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.

Kalau kita mau jujur mengakui semua perbuatan, perilaku, dan tutur kata tersebut adalah bentuk pengingkaran dari perintah dan petunjuk Allah. Karena itu benar kecelakaan bagi orang yang melaksanakan shalat 5 waktu sebagai upaya habluminallah, namun belum mampu membangun dirinya menjadi orang yang berserah diri kepada Allah.

Mengapa kecelakaan yang diperoleh, padahal rajin melaksanakan shalat wajib yang 5 waktu? Ya karena justru shalat wajib 5 waktu itu yang dijadikan sebagai tujuan agar mendapat pahala dan sorga, bukannya dijadikan sebagai .....................................

wahana berlatih diri atau sebagai kawah candradimuka 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun