Mohon tunggu...
Bangun Sayekti
Bangun Sayekti Mohon Tunggu... Apoteker - Pensiunan Pegawai Negeri Sipil

Lahir di Metro Lampung. Pendidikan terakhir, lulus Sarjana dan Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memprogram Diri Pribadi (1)

1 Februari 2022   08:38 Diperbarui: 1 Februari 2022   08:40 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dilanjutkan dengan meminum cairan yang berwarna coklat, dengan syarat yang sama tanpa menyisakan cairannya, atau diminum sampai habis. Kesemuanya dilaksanakan sesuai dengan saran, lalu berkomentar: wah enak jamu yang dibuat bapak. Komentar beliau seperti itu, mungkin mau berkomentar lain tidak berani karena penulis sudah mewanti -- wanti sebelumnya. Pasalnya cairan yang berwarna coklat itu rasanya manis ( gula merah), padahal salah satu penyakit beliau adalah diabetes.

Kecuali itu penulis juga memberikan JSN 9 kapsul untuk 3 hari, diminum pagi 1 kapsul, siang 1 kapsul, dan malam 1 kapsul. Untuk hari -- hari selanjutnya silahkan kemari, untuk mengambil JSN kapsul sambil melaporkan perkembangannya. Setelah menerima kapsul JSN lalu berpamitan, namun sebelum berkata yang lain penulis sudah mendahului: tidak usah bertanya hal yang lain, yang penting pikirkan buat kesembuhan anda, dan jangan sekali-kali mengingat penyakit anda. Akhirnya beliau berdua pamit pulang.

Singkat ceritanya kedatangan beliau berdua untuk kali ke 3 nya, sudah sumringah wajahnya. Beliau datang berdua membawa bingkisan kue, dan sambil menyerahkan kue kepada istri, beliau berkata pak, bu, mohon maaf kami besuk tidak dapat ke sini, karena kami akan ke Menggala, dan ber Hari Raya Idul Fitri di sana, tutur beliau.

Alhamdulillah pikir penulis dan istri, berarti beliau sudah lebih baik kondisi kesehatannya. Terbukti beliau berani akan melakukan perjalanan jauh ke Menggala Kabupaten Tulangbawang, yang perjalanannya kira - kira memerlukan waktu tempuh sekitar 2 jam lebih, bila berkendaraan roda 4.

Dua minggu setelah hari Raya Idul Fitri, beliau berdua datang lagi ke rumah untuk mengundang kami hadir di rumahnya. Pada malam hari yang telah ditentukan kami datang, ternyata sudah ramai di rumah beliau. Setelah penulis tanyakan, ternyata acara tersebut merupakan acara syukuran atas kesembuhannya.

Dalam acara tersebut penulis dan istri dikenalkan kepada keluarga, dan sanak saudaranya bahwa penulis yang telah membantu kesembuhannya. Tidak ada kata lain yang dapat penulis ucapkan, kecuali bersyukur kehadirat Allah Swt. Tuhan Yang Maha Kuasa, karena telah dapat membantu kesembuhan orang yang membutuhkan.


Kisah nyata selanjutnya. Perihal JSN atau Jamu Sambung Nyowo sesungguhnya penulis tidak pernah mempromosikan. Tetapi kemungkinan karena informasi dari mulut ke mulut antar orang yang telah merasakan manfaat JSN, akhirnya tersebar ke masyarakat.

Suatu hari tepatnya tanggal 29 April 2004 berkunjung ke rumah, seseorang anak muda yang belum penulis kenal. Beliau mengenalkan diri bernama Nyoman, yang saat itu masih kuliah mengambil jurusan Pendidikan Agama Hindu di Bandarlampung. Beliau mengatakan dapat  mengetahui  perihal Jamu Sambung Nyowo, dan alamat penulis dari seseorang saat pertemuan dalam acara keagamaan di Pura, katanya.

Inti pembicaraannya, mas Nyoman minta tolong untuk kesembuhan bapaknya yang menderita sakit. Beliau mengatakan, kalau bapaknya yang berdomisili di Seputih Mataram Lampung Tengah menderita sakit prostate, dan saat ini telah dipasang kateter. Baik mas, saya dapat memahami ikhtiar anda, dalam mencarikan kesembuhan buat bapak. Tetapi sesungguhnya, saya tidak dapat berbuat apa -- apa kecuali hanya bermohon kepada Allah Swt. Tuhan Yang Maha Kuasa buat kesembuhan bapak, kata penulis.

Penulis lalu berkata, mas tolong disampaikan kepada bapak agar mematrikan dalam pikiran, dan melaksana-kannya kalimat berikut. "Hakekatnya diriku adalah apa yang ada didalam pikiranku". Artinya kalau memang bapak ingin sembuh, tolong ditanamkan dalam pikirannya, saya sembuh karena Yang Maha Kuasa, jelas penulis.  Dan jangan mengingat - ingat tentang penyakitnya lagi. Mari mas bersama saya bermohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, semoga bapak sembuh dari penyakitnya.  

Bila JSN yang saya berikan dapat memberikan kesembuhan bapak, tolong diingat bahwa kesembuhan tersebut bukan karena JSN dan saya; Tetapi karena keinginan sembuh bapak dikabulkan Allah Swt. Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sedangkan JSN, dan saya hanyalah sebatas lantaran atau perantaraan saja, kata penulis. Mas Nyoman lalu penulis beri 21 kapsul JSN untuk diminum selama 7 hari, mengingat rumah bapaknya cukup jauh tepatnya di Seputih Mataram Kabupaten Lampung Tengah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun