Mohon tunggu...
Bangun SarwoPrayogo
Bangun SarwoPrayogo Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Futsal, very happy, menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjaga Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia Sesuai Perkembangan Zaman

13 Desember 2022   23:50 Diperbarui: 13 Desember 2022   23:56 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Abstract

In this article the author chose the theme of "MAINTAINING THE POSITION AND FUNCTION OF THE INDONESIAN LANGUAGE ACCORDING TO THE DEVELOPMENT OF THE TIME". This article aims to add insight, and improve the use of the Indonesian language that is good and right according to the times. Maintaining the position and function of the Indonesian language. There are two functions that must be understood in language, namely the position and function of the Indonesian language itself. 

The position of Indonesian is divided into two, namely as the language of the Union and the national language. In its position as the national language, language is an instrument of pride that exists within anyone's identity and strengthens kinship ties both between regions, between tribes, and between cultures, while language as the language of the State in this case Indonesian is the official language of the state, as well as a tool education, and as a unifying tool of the nation.

Abstrak 

Dalam artikel ini penulis memilih tema tentang “MENJAGA KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA SESUAI PERKEBANGAN ZAMAN”. Artikel ini bertujuan untuk menambah wawasan baik untuk penulis maupun pembaca, serta memperbaiki penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai perkembangan zaman, Menjaga kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia. Terdapat dua fungsi yang harus difahami dalam bahasa, yakni tentang kedudukan dan fungsi dari bahasa Indonesia itu sendiri. Kedudukan bahasa Indonesia terbagi menjadi dua yaitu sebagai bahasa Persatuan dan bahasa Nasional. Dalam kedudukan sebagai bahasa nasional bahasa meruapakan alat kebanggan yang terdapat didalam jati diri siapapun dan memper-erat tali persaudaraan baik antar daerah, antar suku, dan antar budaya, sedangkan bahasa sebagai bahasa Negara dalam hal ini bahasa indonesia merupakan bahasa resmi negara, juga sebagai alat pendidikan, dan sebagai alat pemersatu bangsa..

Kata Kunci : Fungsi Bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa Nasional, fungsi bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa persatuan, Perbedaan kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia, bahasa daerah dan bahasa asing, Peran Bahasa Indonesia terhadap sarana ilmu, sastra, dan Budaya, Upaya yang dilakukan untuk menjaga kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia supaya tidak terhapus oleh perkembangan zaman.

Pendahuluan

  • LATAR BELAKANG MASALAH

Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu, bahasa tersebut sudah lama dipergunakan sebagai bahasa penghubung, perantara, tidak hanya digunakan dikawasan Iusantara, akan tetapi digunakan hampir diseluruh Asia Tenggara. Diperkuat dengan ditemukannya prasati prasti kuno, seperti prasati Karang Brahi diantara Jambi dan Sungai Mosi 688, dan Prasasti Gandasuli di Jawa Tengah berangka 632 prasasti-prasti tersebut ditulis dengan menggunakan huruf Melayu. Huruf Melayu ialah bagian dari kelompok bahasa Autronesia. Pada awalnya huruf Melayu digunakan sebagai bahasa penghubung antar daerah di Nusantara. Dalam hal ini perdagangan. Aksara pertama dalam bahasa Melayu awal pertama kali ditemukan di pesisir pulau Sumatera.[1]

 

Istilah Melayu berasal dari kerajaan kerajaan Hindu Buddha yang berada di Melayu sekitar abad ke-7 di hulu sungai Batanghari, Jambi. Bahasa Melayu pada mulanya mengacu di kepulauan sumatera, namun di perkembangan selanjutnya bahasa Melayu tersebar lebih luas bukan hanya disekitar kerajaan. Kemudian bahasa melayu mendapat pengaruh dari bahasa lain misalnya lughah arabic dan bahasa parsi sebagai penyebaran agama Islam. Kedatangan Portugis, Belanda, Spanyol dan Inggris mempengaruhi masyarakat Melayu dalam berbahasa, serta bahasa portugis memperbanyak kosa kata melayu seperti Gereja, sepatu, sabun, bola, dan bolu. Sedangkan Belanda memperkaya bahasa dalam bidang teknologi hingga awal abad ke 20, seperti asbak, polisi, kulkas, dan knalpot. Luasnya dalam penggunaan bahasa Melayu melahirkan bahasa bahasa lokal. Sementara itu, pemerintah kolonial Hindia Belanda menyadari bahwa bahasa Melayu dapat dipakai sebagai sarana pemerintahan untuk dikalangan pribumi, selain itu penguatan fungsi bahasa Melayu dilakukan disejumlah sekolah-sekolah serta perguruan tinggi dan didukung dengan penerbitan sastra dalam bahasa Melayu. Jadi pembentukan bahasa Indonesia perlahan-lahan mulai berkembang berbeda dengan bahasa Melayu yang sudah ada sebelumnya.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun