Mohon tunggu...
Bambang Tedjo Sungkono
Bambang Tedjo Sungkono Mohon Tunggu... -

biasa tanpa jabatan\r\n\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senja Menghilang

26 Agustus 2011   13:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:27 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kabut sore berarak menggumpal di atas daun kopi.

Semilir angin menerpa butiran embun, bergulir menuju ujung daun,

jatuh demi tetes pada daun kering yang terserak di tanah.

Tetesan memercik bekas patahan ranting lapuk pada pangkal pohon kopi.

Getar mengusik kupu-kupu.

Kupu-kupun pun menghilang menghitung kepak sayapnya,

Membawa senja mengurung diridi pelupuk sunyi purnama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun