Deru langkah anak-anak Samarinda mulai menemukan nadanya. Friends Soccer U-13 misalnya, pasukan muda dengan semangat membara, bersiap melangkah ke panggung Internusa ASSKA Kaltim. Bukan sekadar turnamen, tapi bagian dari proses metamorfosis menuju Piala Soeratin 2025—ajang impian yang akan digelar serentak di penjuru Kalimantan Timur.
Lapangan Mini Soccer Widodo menjadi saksi dari latihan intens yang mengukir stamina, kecepatan, dan power—fondasi fisik yang tak bisa ditawar dalam level kompetisi sekelas ini. Mereka digembleng bukan hanya untuk kuat berdiri, tapi juga tajam mengeksekusi. Di tiap drill, terlihat upaya menyatu antara passing akurat dan dribbling eksplosif yang perlahan menjelma menjadi chemistry tim.
Taktik pun dirancang seperti puisi dalam gerakan. Formasi dimainkan, pressing dikomposisikan, transition play digulirkan dari ruang ke ruang, seolah tak ada momen yang boleh dibiarkan lewat tanpa makna. Transisi dari 9v9 ke 11v11 bukan sekadar pergantian angka, melainkan langkah menuju kedewasaan dalam memahami sepak bola sejati.
Pelatih Sandi pada sesi latihan Jumat (23/5) menekankan bahwa progres anak-anak sangat menggembirakan. Ia memandang turnamen Internusa sebagai kesempatan berharga untuk mengasah kemampuan dan meningkatkan jam terbang sebelum berlaga di Piala Soeratin. Menurutnya, pengalaman bertanding di Internusa sangat penting sebagai sarana adaptasi dan persiapan akhir.
Di Lapangan Agas, Loa Janan, tanggal 30 Mei nanti, mereka akan unjuk gigi. Bukan demi menang semata, tapi membuktikan bahwa mimpi bisa tumbuh dari latihan yang konsisten dan jiwa yang tak pernah padam. Internusa bukan tujuan akhir—ia hanyalah gerbang, tempat tempaan terakhir sebelum gempita Soeratin menyala.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI