Mohon tunggu...
Muh. Ruslim Akbar
Muh. Ruslim Akbar Mohon Tunggu... Akuntan - Instagram @muhruslimakbar

Menulis untuk mengekalkan jiwa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kematian dan Psikologi Manusia

17 Februari 2023   15:46 Diperbarui: 17 Februari 2023   16:19 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kematian bisa datang kapan saja, bahkan ketika kita sedang tertidur. Dengan mengingat kematian, jiwa kita senantiasa melakukan  amal kebjikan. Memanfaatkan jabatan yang kita miliki, harta kita, fisik dan pikiran kita semata-mata hanya untuk kemaslahatan orang banyak dan kepentingan agama. Sebab setiap agama mengajarkan hal-hal baik bagi setiap umatnya. 

Mengingat kematian juga membuat kita senantiasa bersyukur sehingga membuat jiwa kita menjadi lebih tentram. Mengingat kematian membuat kita tetap rendah hati bukan malah merendahkan orang lain. 

Mengingat kematian membuat kita merasa cukup atas apa yang kita miliki sehingga menghindarkan kita dari sifat ambisius. Juga, kematian sebagai pengingat bahwa tidak ada yang benar-benar abadi di dunia ini. Jika kita senantiasa mengingat kematian, niscaya jiwa dan psikologis kita senantiasa berada dalam ketenangan dan ketentraman hati.

Terdapat ungkapan Arab yang berbunyi," Segala sesuatu yang pasti akan terjadi, berarti dekat." Kematian adalah kepastian. Maka, mati adalah dekat. Bahkan, lebih dekat dari kemungkinan kamu jadi orang kaya atau jadi sarjana.

Sumber pustaka:

1. Al-Quran

2. dfunstation.com

3. islam.nu.or.id

4. Kitab Al-Maut dalam Pinterest

5. Mengatasi Kehilangan Akibat Kematian Orang Tua: Studi Fenomenologi Self-Healing Pada Remaja, 2021.

6. m.merdeka.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun