pokok kemuning di pekarangan itu
bapak mertuaku yang tanam
bertahun-tahun ia pernah nelangsa
berdaun, tapi tak berbunga
pernah kami duga
usianya tak akan lama
tapi ternyata akarnya
cerdas juga menemukan hara
pokok kemuning di pekarangan itu
sudah seusia anak sulungku
kelopaknya sering gugur memutihkan bumi
aromanya semerbak menjaga hari
Â
bapak mertuaku sudah menghadap ilahi
anak sulungku mencari ilmu beratus kilo dari sini
pokok kemuning masih di pekarangan itu
dan mungkin akan terus di situ, sebagai pencatat waktu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!