Mohon tunggu...
Abdullah Muzi Marpaung
Abdullah Muzi Marpaung Mohon Tunggu... Dosen - Seorang pejalan kaki

Tak rutin, tapi terus...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hikayat Kata

18 Februari 2019   18:27 Diperbarui: 18 Februari 2019   18:43 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

berbilang kata

berunjuk rasa

di hadapan dewan penguasa

"kalian anggap kami apa?"

 

berhenti menjadikan kami dusta

berhenti menjadikan kami mantera pelipur lara

ber henti menjadikan kami sesuka yang kalian suka

berbilang kata

menari-nari di atas meja

"tolong, sebelum kami moksa

kami ingin bercerita

bak seorang anak bercerita

kepada temannya

sehabis bermain di lapangan bola"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun