Mohon tunggu...
Bangkit Ardiansyah
Bangkit Ardiansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Dhamma Writer, Speaker, Motivator

Red Lotus Foundation Lembaga sosial yang masih merintis. Belajar, konsultasi dan praktik Ajaran Buddha Wa: 083833386988 Line: Narukami.yu168 Ig: luxielle.paints

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Fakta Unik Ajaran Buddha

27 Maret 2021   06:21 Diperbarui: 27 Maret 2021   06:33 3654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

atau karena ingin menghormat seorang pertapa yang menjadi gurumu.

Tetapi, jika setelah diselidiki sendiri, kamu mengetahui, 'Hal ini berguna; hal ini tidak tercela; hal ini dibenarkan oleh para Bijaksana; hal ini jika terus dilakukan akan membawa keberuntungan dan kebahagiaan,' maka sudah selayaknya kamu menerima dan hidup sesuai dengan hal-hal tersebut."

 -Buddha-
(Kalama Sutta; Anguttara Nikaya 3.65)

Aku tidak mengajar untuk menjadikan mu
muridku, aku tidak tertarik menjadikan mu
muridku, aku bahkan tak tertarik mengubah
tujuan hidupmu, karena setiap orang ingin lepas
dari penderitaan. cobalah apa yang aku temukan
ini dan nilai lah oleh dirimu sendiri jika itu baik
bagimu terimalah, jika tidak jangan engkau
terima.
(Buddha Sakyamuni)

3. Umat Buddha Tidak Menyembah Berhala

Dalam Buddhisme banyak patung patung yang kita sebut sebagai rupang, dari kata rupa yang arti nya menyerupai. Patung atau Rupang Buddha ini dibuat seperti dan menyerupai wujud sang Buddha yang bertujuan untuk umat nya sebagai objek penghormatan terhadap jasa jasa beliau yang telah mengajarkan Dhamma ajaran Sang Buddha untuk terlepas nya penderitaan dan tercapai nya kebahagiaan sejati yaitu Nibbana.

4. Surga/Tanah Suci dalam ajaran Buddha tidak kekal.

Dalam ajaran Buddha ada 31 Alam kehidupan dari alam neraka terndah sampai alam surga tertinggi, manusia yang wafat akan tumibal lahir kembali ke alam lain sesuai dengan karma kebajikan nya di 31 alam ini, bisa saja terlahir di alam Dewa, atau di alam rendah seperti alam binatang, makluk halus, atau alam neraka. Dan jika karma baik nya sudah lunas dengan masa yang begitu panjang, alam Dewa pun bisa turun kembali menjadi alam manusia, sama sebalik nya juga alam rendah jika karma buruk nya sudah lunas maka akan terlahir kembali di alam manusia. Begitulah terus menerus kelahiran sampai mungkin tidak terhitung jumlah nya seperti lingkaran yang lahir kembali dari masa ke masa. Sering ada pertanyaan, lalu kenapa populasi manusia selalu bertambah dan binatang ternak pun selalu makin banyak jika tumibal lahir/reinkarnasi benar ada tentu bukankah jumlah jiwa/populasi tetap sama? Untuk menjawab hal itu umat Buddha mempercayai bahwa kehidupan bulan cuma di bumi saja, tapi jauh disana ada planet planet lain yang berpenghuni. Sang Buddha mengetahui bahwa manusia makluk hidup terus berputar di 31 alam kehidupan ini, bahkan beliau sudah tau kehidupan masa lalu nya sebelum nya menjadi siapa, dan sang Buddha bisa keluar dari lingkaran 31 alam kehidupan itu dengan menemukan kebahagiaan sejati yaitu Nibbana. Dengan mencapai ke Buddha an maka tidak akan terlahir kembali di 31 alam kehidupan itu dan bebas dari segala penderitaan.

5. Di alam surga masih ada penderitaan

Dalam ajaran Buddha terlahir di alam surga bukan lah tujuan akhir dan final, karena dalam ajaran Buddha penderitaan pun masih bisa di rasakan oleh penghuni surga atau Dewa. Alasan nya karena penghuni surga dan para Dewa masih melekat dengan kebahagiaan yang semu yang tidak sejati, masih terikat dengan 3 akar kejahatan yaitu kebencian, kemelekatan, dan kebodohan batin. Dewa masih saja bisa marah dan benci, dan penghuni surga masih saja bisa menangis jika tau ada kerabat, atau sanak keluarga yang tidak terlahir di alam bahagia, alam surga melainkan alam rendah neraka.

6. Konsep Tuhan, Misteri Penciptaan, Awal Mula yang tidak ter definisikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun