Mohon tunggu...
Bangkit Wismo
Bangkit Wismo Mohon Tunggu... Content Creator Level Rintisan

Halo, AkuBangkit. Pembuat konten yang fokus pada blog dan podcast. Yuk, kolaborasi. Kamu bisa support AkuBangkit di https://www.nihbuatjajan.com/bangkitwismo

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Air Surga Mengalir ke Curug Aul

27 Juli 2013   15:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:57 1174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_269080" align="alignleft" width="300" caption="Seorang teman memamerkan keindahan Curug Aul Desa Tanalum, Kecamatan Rembang, Purbalingga"][/caption] Air jernih itu mengalir deras hingga membentur bebatuan. Dengan jarak sekitar 50 meter dari tempat dimana air jatuh, percikan pun tak dapat terhindarkan. Angin segar khas pegunungan, pun menambah lengkap kesegaran air yang seolah meluncur bebas dari Surga. Warga Desa Tanalum, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga menyebut air terjun itu sebagai Curug Aul. "Dulu ceritanya, di sini banyak aul (anjing hutan)," ungkap Ketua Kelompok Sadar Wisata atau Pokdarwis Desa Tanalum, Taat saat berusaha menjelaskan asal muasal nama Curug Aul. Nampak tidak banyak jejak-jejak polah manusia di kawasan curug itu. Suasana masih asri. Pohon-pohon besar menjadi pelindung sehingga matahari tidak secara jelas menunjukan sinarnya. Berada di pegunungan sisi utara Purbalingga, nuansa perawannya masih sangat terasa. Di kompleks tersebut, Taat menuturkan, tidak hanya ada satu curug. Ada beberapa curug yang meskipun ketinggiannya bervariasi juga menarik. Ketua Paguyuban Pariwisata Purbalingga (Wisbangga) Syafii menyebut kawasan Curug Aul sudah level dunia. Seperti halnya jalan menuju Surga, usaha menuju Curug Aul tidak gampang. Desa Tanalum ada di wilayah yang jauh dari kota kabupaten. Dari wilayah perkotaan Kecamatan Rembang sendiri sudah terbilang cukup jauh. Sehingga butuh waktu lama untuk sampai ke sana. Di luar persoalan waktu, jalan menuju air terjun tersebut juga masih berupa jalan rusak. Orang setempat menyebutnya masih berupa kali sat atau sungai yang kering, karena tampak jelas bebatuan semua. Jalan bebatuan itu harus dilalui beberapa kilometer sampai curug. Sebenarnya, jalan bebatuan masih bisa dilalui oleh kendaraan roda dua, tapi butuh tenaga dan konsentrasi agar tak tergelincir. "Tapi tahun ini, akan ada pengaspalan sampai dekat curug. Jadi jalan akan lancar," kata Taat saat mengantarkan ke lokasi. [caption id="attachment_269082" align="alignright" width="300" caption="Ini camping ground dengan view indah yang sedang disiapkan"]

13749141591529131514
13749141591529131514
[/caption] Meski demikian, sampai sekarang sudah mulai banyak yang mengunjungi curug tersebut. Biasanya, mereka meramaikan kawasan itu saat libur. Baik itu libur sekolah maupun libur lebaran. Kebanyakan di antaranya, adalah kaum muda. Karena itulah, Pokdarwis Tanalum berusaha menangkap potensi itu untuk mendorong Tanalum sebagai Desa Wisata. Yang jadi andalan adalah nuansa indah curug. Selain Curug Aul, ada juga Curug Karang dan Curug Nagasari. "Curug Nagasari lebih indah lagi," kata Kepala Desa Tanalum, Priyono. Untuk menyongsong itu, di kawasan Curug Aul, pemerintah desa menyiapkan tempat untuk camping. Tahapannya, sudah sampai pada penataan ruang untuk camping itu. Camping ground itu menawarkan keasrian pegunungan dan pemandangan langsung kota Purbalingga.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun