Mohon tunggu...
Bang Kemal
Bang Kemal Mohon Tunggu... -

Acuan kerangka awal, pelajaran SD/SMP, berpancasila. Hehe...seorang awam yang mau belajar. Terima kasih Kompasiana, Terima kasih Netter se-Indonesia. Mari berbagi........... dalam rumah yang sehat dan SOLID.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bebaskan Imajinasi

4 Maret 2012   01:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:32 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di mahligai pelangi, batinmu ziarah 
di kubah suratan, menangkuk zarah
di saat yang sama, engkaukah dia
kelopak syair, bersemu bahagia?

Hening alam merasuk sukma
kian melenjan segala amarah
kian enggan tangan terbuka
menanti genggaman api menyala
dari kulah hati, canda membara :

cinta kukuliti
maaf kurajami
tawa kujerangi
tangis kudustai
s
e
l
a
m
a
n
y
a
apatah peduli?

Helai hari-hari melinting cerah pagi
lagukanlah lagu angsa-angsa putih
lepas dan lepas, riang menari
taman rindu menjadi saksi :

bakar kegentaran sudi
tekad anugerahi
i
m
a
j
i
n
a
s
i
melekang kini

Tuwuhan runduk menghormati
masih tersisa masih?
rundungkan penyalahan diri
pergi tidaklah pergi?

Sampai kapan terlahir, wujud bersilih pewarna baru?
seribu tahun disungting, ranting kelu daun melayu
tegar pun lilin bersanding, ragu tetap menyeribu
engkaukah onyak-anyik, rendaman malu?

Di menara aksara, bunga tanjung harum malu
sirna terselubung kerahiman bisu
jiwa elengan, embara bersipuh
ijinkan dia mengetuk pintu :

Engkaukah lustre di blantika mutiara?
bermirat di saat yang sama :
kuasai diri
b
e
b
a
s
k
a
n
imajinasi

-------------
Selamat Pagi!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun