Mohon tunggu...
Helmi Abu Bakar elLangkawi
Helmi Abu Bakar elLangkawi Mohon Tunggu... Penulis - Pengiat Sosial Kegamaan dan Esais di berbagai Media serta Pendidik di Lembaga Pendidikan Islam

Khairunnas Affa' linnas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Etos Kerja ala Pengawas Sekolah 4.0

27 November 2021   16:26 Diperbarui: 27 November 2021   17:06 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain Supervisi Akademik, tak kalah penting dan wajib dilakukan adalah kegiatan Pemantauan. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui data dan informasi tentang kesesuaian dan ketercapaian standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, dan standar penilaian dalam perencanaan/pelaksanaan pembelajaran. 

Selain itu, Pemantauan bertujuan untuk: mengetahui kesesuaian penyelenggara pendidikan dengan rencana pogram dan menemukan hambatan-hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran. Sasaran Pemantauan ditujukan kepada seluruh Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) sekolah binaan penuh yang menjadi tanggung jawab masing-masing PS. Hal itu tercantum pada lampiran surat keputusan (SK) pembagian tugas PS.

Usai pelaksanaan Pemantauan dilakukan Penilaian. Tujuannya untuk memperoleh data kinerja guru dan tugas tambahan sebagai kepsek pada unsur pembelajaran. Data kinerja tersebut dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk pembinaan berikutnya. Aspek materi penilaian guru meliputi 4 kompetensi, yaitu: pedagogi, kepribadian, profesional, dan sosial. Memiliki sasaran penilaian, indikator keberhasilan, pendekatan, metode, teknik, waktu, dan prosedur. Hal tersebut jelas terungkap dalam Panduan Kerja Pengawas Sekolah Pendidikan Dasar dan Menengah terbitan Kemendikbud tahun 2017.

Foto: Bu Sam Melalui Facebook
Foto: Bu Sam Melalui Facebook

Berikutnya melaksanakan Pembimbingan dan Pelatihan (Bimlat), yaitu kegiatan kepengawasan dalam peningkatan kemampuan guru melaksanakan tugas pokoknya. Tujuan, untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran dan memenuhi tuntutan pengembangan karir. Pelaksanaan Bimlat dengan menyusun materi agar tepat sasaran, sehingga tercapai indikator keberhasilan melalui metode yang menarik. 

Waktu yang efisien minimal 3 kali dalam 1 semester dan melewati prosedur yang telah ditentukan dalam buku panduan kerja PS. Berlanjut ke Pengawasan Manajerial. Tugas tersebut tak jauh beda dengan bidang akademik. Menjalani proses: pemantauan, pembinaan, penilaian, dan bimlat. Menggunakan instrumen sebagai alat ukur yang telah disusun dalam juknis.


Akhir setiap tugas kepengawasan terangkum dalam Laporan Kerja masing-masing bidang. Hal ini sebagai kumpulan informasi pribadi PS dalam catatan dokumentasi kepengawasan (portofolio).

Dilema PS Zaman Now?

Beban kerja ditentukan pemerintah 37,5 jam durasi 60 menit dalam seminggu. Secara individu sebagian PS beban di atas beban. Bagaimana tidak? Minimal seorang PS membina 5 hingga 8 sekolah binaan penuh (SD/MI) dan minimal 60 guru. Penulis membina 8 SD di 4 Kecamatan. Letak sekolah berjauhan dan berbeda lokasi. Waktu banyak terbuang di perjalanan. Kondisi kesehatan PS yang kian menurun (faktor U). Tidak mampu berkenderaan sendiri. Ojek on line atau grab car nihil. Potret kenyataan salah satu beban di atas beban.

Timbulnya persaingan tidak sehat dalam intern pengawas (maaf). Tak dipungkiri sulitnya mengubah mind set lama yang masih dipertahankan. Muncul oknum perundungan membunuh semangat kerja. Bulying "berjamaah" menjurus ke dokrin. Kebijakan dalam pelaksanaan kepengawasan terjadi turun temurun (warisan kales!) Pembenahan kualitas etos kerja kepengawasan yang lebih baik dianggap hoax. Tidak sepaham selera. Idealnya, komunikasi PS, guru, dan kepsek terjadi dua arah, yaitu take and give bukan searah yang monoton. Sehingga ada ketidakmauan seseorang untuk melihat dari perspektif orang lain (egosentrisme).

Penutup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun