Rian adalah seorang mahasiswa yang mencoba bertahan hidup di Jakarta dengan menjadi sopir taksi online paruh waktu. Malam adalah waktu kerjanya yang paling menguntungkan, namun juga paling berbahaya. Suatu malam, di tengah hujan yang lebat, ia mendapat orderan aneh dari sebuah alamat di pinggiran kota. Lokasinya berada di sebuah gang sempit yang gelap, di mana aplikasi navigasinya pun tampak tidak berfungsi.
Penumpang yang muncul adalah seorang wanita berambut panjang, mengenakan pakaian kuno, dan wajahnya tertutup oleh tudung jaket. Dia masuk ke kursi belakang tanpa mengucapkan sepatah kata pun, dan hanya menunjukkan alamat tujuan di layar ponselnya: sebuah rumah tua yang sudah lama kosong. Sepanjang perjalanan, keheningan di dalam mobil terasa begitu mencekam hingga Rian mulai merasa ada yang tidak beres.
Ketika akhirnya ia tiba di lokasi, sebuah rumah bobrok yang ditutupi tanaman rambat, ia menoleh ke belakang. Kursi penumpang kosong. Wanita itu telah menghilang. Rian panik. Lebih aneh lagi, aplikasi taksi online-nya menunjukkan bahwa perjalanan belum selesai dan penumpang masih berada di dalam mobilnya. Sejak malam itu, teror mulai menghantui hidup Rian.
Awalnya, ia hanya mencium aroma melati yang tiba-tiba muncul di mobilnya. Kemudian, ia mulai melihat bayangan samar di spion tengah dan pantulan sosok wanita di kaca jendela belakang. Puncaknya, setiap kali ia berhenti di lampu merah, ia melihat bayangan wanita itu di bangku belakang, semakin jelas dan semakin dekat. Rian menyadari, penumpang misterius itu tidak pernah turun dari mobilnya, dan dia tidak akan pernah bisa melarikan diri. Ia harus mencari tahu siapa wanita itu, dan mengapa dia mengincar Rian, sebelum segalanya menjadi terlambat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI