Mohon tunggu...
Bang Auky
Bang Auky Mohon Tunggu... Freelancer - KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Artikel ke-1000 di Kompasiana, Sebuah Capaian dan Harapan

16 November 2021   11:07 Diperbarui: 16 November 2021   11:21 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini tanggal 16 November 2021 adalah hari yang spesial buat saya sebagai seorang Kompasianer. Sebuah capaian yang bisa menjadi catatan dan juga torehan untuk tetap menulis. Sejak bergabung pada tanggal 07 Maret 2020 sampai saat ini atau tepatnya 619 hari sudah menulis 999 artikel dengan berbagai tema dan ini artikel yang ke-1000. Bangga? Sudah pasti tetapi bukan untuk di sombongkan. Dengan pencapaian seperti ini artinya kalau dihitung rata-rata setiap hari menulis artikel 1,615. Tetapi faktanya memang setiap hari menulis satu artikel hanya pernah sekali kosong karena faktor signal atau jaringan internet sehingga menjadi satu sesalan sampai saat ini. 

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Banyak suka duka selama bergabung dengan Kompasiana dan juga Kombes sebagai wadah terkecil untuk para penulis. Sejarah panjang dari proses awal sampai seperti sekarang ini. Bagaimana menjaga mood dan komitmen untuk tetap menulis dalam berbagai situasi dan kondisi. Memang berat tergantung komitmen dan juga tanggungjawab pada komitmen yang telah dibuat. One day one artikel dibutuhkan komitmen dan tanggung jawab yang kuat. Karena bisa saja kita sibuk, kehabisan ide, jaringan internet yang terganggu dan faktor lainnya. Tetapi karena sudah menjadi tekad dan komitmen makan kita mengantisipasi sejak dini. 

Godaan yang paling berat adalah rasa malas dan kecewa. Rasa malas dan kecewa sangat erat kaitannya. Rasa malas timbul karena banyak kerjaan atau kesibukan, sakit atau penyebab lainnya. Sedangkan kecewa bisa muncul karena tulisan kita tidak mendapatkan predikat pilihan atau predikat lainnya padahal sudah dikerahkan berbagai keahlian. Atau juga bisa tulisan kita tidak banyak yang mengapresiasi, dari kecewa timbul malas untuk menulis. Sangat manusia kondisi seperti ini terjadi pada diri kita. Tetapi kembali lagi pada komitmen untuk tetap menulis yang mengembalikan semangat kita untuk tetap menulis. 

(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|) 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun