Aku sebenarnya bukan pecinta binatang apalagi sejenis kucing. Karena memang sejak kecil tidak dekat dengan binatang peliharaan karena orang tua juga tidak suka memelihara. Alasannya kalau sayang binatang kenapa harus dikandangin atau jangan merusak kebahagiaannya.Â
Tetapi karena Brussy semuanya berubah. Brussy adalah nama yang diberikan untuk seekor kucing kampung yang ditemukan terdampar di pinggir gang. Kucing berwarna oranye dengan ekor pendek, mata tajam, maklum kucing jantan.Â
Brussy kucing yang sangat spesial buat keluarga karena tidak seperti kucing kampung kebanyakan. Karena dia tidak pernah mencuri makanan di meja makan walaupun kelaparan. Dia akan mencari penghuni rumah untuk meminta makan. Bagaimana caranya dan bagaimana kita tahu kalau dia lapar.Â
Kita tahu dia lapar karena akan mencium kaki  dan menggapainya tangan serta meong-meong. Karena sudah terbiasa seperti itu kita sangat paham. Dan keistimewaan lainnya Brussy makannya nasi plus sarden yang kita campur, dan saat memberikannya dia akan menjulurkan tangannya untuk minta salim sebagai tanda terima kasih.Â
Setiap musim kawin dia akan menghilang beberapa saat untuk melampiaskan hasrat nya. Tetapi kali ini lebih dari dua minggu Brussy pergi tak kembali-kembali. Kami cari ke tetangga kiri kanan tak kunjung ditemukan. Sampai pada suatu hari tanpa sengaja kutemukan bangkai kucing dipinggir jalan menuju pasar.Â
Setelah kudekati ternyata itu Brussy dengan kondisi mengenaskan. Ditubuhnya banyak luka dan mata sebelah bengkak. Aku menangis sejadi-jadinya karena kematian yang tragis. Siapa yang tega membunuhnya, sangat tega. Brussy tidak mungkin mencuri ikan atau makanan karena tidak terbiasa walaupun dia lapar. Sampai saat ini aku masih kehilangan dia dan sangat merindukan, Brussy.Â
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|)Â