Bang Auky
Mohon Tunggu...Freelancer - KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek
Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.
Ketan Pencok sajian khas Bumiayu biasanya dibawakan untuk seserahan penganten dengan dodol dan wajik. Ada beberapa nama untuk jenis makanan yang satu ini, Â ada yang menamakan gemblong, Â jadah atau uli. Tetapi ada yang sedikit membedakannya yaitu toppingnya, Â ada yang dari gula kelapa, Â pencok atau koya.Â
Dok. Wiharti
Ada yang unik dari Ketan Pencok kali ini, Â ada warna yang tidak biasa. Rata-rata berwarna putih sesuai bahan baku yang dibuat dari tepung ketan. Kalau warna coklat atau merah biasanya didapat dari percampuran gula Jawa atau gula merah. Ternyata warna biru itu didapat dari bunga telang atau ubi ungu. Â Tetapi butuh keahlian dan kesabaran yang ekstra, karena tekstur ketan menjadi lembek. Dibutuhkan santan kental untuk menghasilkan tekstur padat dan rasa yang lebih gurih.Â
Usaha yang keras ternyata membuahkan karya yang luar biasa. Â Tampilan ketan pencok dengan warna ungu makin menambah selera. Bahkan kita jadi sayang untuk memakannya. Tetapi karena terbatas juga masa berlakunya, mau tidak mau ya harus dimakan biar tidak bisa.Â
Dok. Wiharti
Bagi Ibu Wiharti kepuasan konsumen menjadi prioritas pelayanannya. Maka permintaan konsumen selagi masih bisa dikerjakan, maka akan dilaksanakan. Karena sebagai pelaku usaha jajanan tradisional harus bisa mensiasati pasar agar bisa bertahan dan bersaing dengan jajanan masa kini.Â