Musim Hujan Mulai Turun, Petani Bawang Laksanakan Musim Tanam

Memasuki bulan Oktober di beberapa wilayah sudah mulai turun hujan walau tidak merata. Begitu juga di wilayah Brebes di wilayah selatan hujan mulai intens turun,  berbeda di wilayah pantura yang masih panas. Dampak hujan di wilayah selatan berdampak pada sungai irigasi yang mulai dialiri air,  tentu saja disambut suka cita petani. 

Dok. Pribadi

Petani bawang merah yang selama ini kesulitan air dan hanya mengandalkan sumur pompa, tentu sangat gembira. Di beberapa persawahan sudah mulai ramai aktivitas,  ada yang nyuwat, manja bawang sampai menyiram. Karena hujan yang belum merata masa tanam berbeda-beda dan nanti akan menghasilkan masa panen bawang yang panjang. 

img-20201013-111835-5f87d2a08ede4852961288d2.jpg

Masa tanam bawang akan membawa geliat ekonomi masyarakat. Perputaran uang yang terjadi dimasyarakat sangat besar. Dimulai untuk tenaga kerja dari pengolahan tanah seperti untuk galeng, suwatan dan upah tanam. Bibit bawang merah,  obat-obatan,  tenaga siram dan semprot sampai untuk makan tenaga kerja.  Dan ini berlangsung sampai panen, tentu kita bisa mengkalkulasi uang yang berputar selama masa tanam bawang merah. 

Dok. Pribadi

Bawang merah sudah menjadi komoditi andalan Brebes,  sehingga banyak melibatkan berbagai pihak. Baik dari proses awal penanaman sampai pasca panen.  Alhasil dari bawang merah bukan hanya memberikan mata pencaharian bagi masyarakat namun juga menciptakan industri kreatif rumahan. Bawang merah bukan hanya sebagai komoditi pertanian tetapi juga dibuat bawang goreng,  pasta,  selai dan berbagai olahan berbahan dasar bawanh merah. 

(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|)