Mohon tunggu...
Bang Auky
Bang Auky Mohon Tunggu... KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sunyi Malam di Sudut Kota Semarang

1 April 2020   13:42 Diperbarui: 1 April 2020   13:35 1170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok.Pribadi : Suasana Malam Semarang

Dalam suatu perjalan dari Pudak Payung, Banyumanik menuju Brebes ingin rasanya menikmati suasana malam di Kota Semarang. Kota yang tak pernah tidur selalu ada aktivitas dari pagi sampai pagi lagi. 

Kawasan Simpang Lima menjadi tujuan karena pusat daya tarik kota itu berada yang menawarkan pesona jantung Jawa Tengah. Gedung-gedung dengan hiasan lampu hias  menjadi pemandangan tersendiri dalam perjalanan, sambil menikmati musik dalam mobil.

Sedang asyik menikmati hentakan lagu "Kertonyono Medot Janji" versi reggae google map yang kujadikan guide tiba-tiba membelokan rute, sehingga berubah arah. Sekali dua kali tak dihiraukan karena menganggap hal biasa, tetapi kok berkali-kali seperti ini. 

Kubuka jendela dan melihat situasi diluar, ternyata banyak barikade menutup jalan-jalan, apa yang terjadi? Ternyata ada kebijakan Pemkot Semarang untuk menutup kota mulai pukul 18.00-06.00 dan 24 jam setiap weekend.

img-20200331-wa0151-5e840160097f361e4e13f752.jpg
img-20200331-wa0151-5e840160097f361e4e13f752.jpg
Beberapa jalan protokol di Kota Semarang mulai ditutup mulai pukul 18.00-06.00 WIB hari biasa,  sedangkan weekend 24 Jam.  jalan yang ditutup Jalan Pandanaran mulai Tugu Muda sampai Simpang Lima.  

Jalan Pemuda mulai dari Mal Paragon sampai Tugu Muda. Selanjutnya Jalan Pahlawan mulai dari Tugu Muda sampai Simpang Lima,  Jalan Gajah Mada dari Simpang Lima sampai Gendingan.  Dan terakhir Jalan Achmad Yani mulai Simpang RRI sampai Simpang Lima.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Suasana seperti ini mengingatkanku peristiwa Mei 1998 di Jakarta dimana suasana sepi dan banyak jalan ditutup.  

Suasana seperti itu kudapatkan lagi di Semarang walau tidak mencekam tapi penuh kewaspadaan terhadap para pendatang.  Aku yang sedang mencari ojol untuk mengantar dokument karena jalanan tertutup,  tak luput dari pertanyaan warga. 

Salah seorang warga yang kebetulan kutemui menceritakan Semarang tempo dulu ya seperti ini.  Sepi, sahdu dan khidmat tanpa pulusi dan deru mesin kendaraan.  Cahaya bulan menjadi pemersatu saat berkumpul dengan tetangga. 

Kini suasana itu didapat kembali,  selepas jam 6 sore saat jalan protokol ditutup,  jalan penghubung pun siap menutup diri. Warga berdiam diri berkumpul bersama keluarga fi dalam rumah.  Bercengkerama,  nonton televisi atau sekedar kumpul sambil minum teh. 

Sekedar saran untuk teman-teman yang mau bepergian keluar kota karena tidak bisa ditunda, sebaiknya mengetahui kondisi lokal daerah tersebut.  Terutama pengalihan arus lalulintas, jam operasional angkutan umum, kantor dsb.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun