Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang Guru Muda, ASN, lulusan Universitas Mulawarman tahun 2020, Pendidikan, Biografi, sepakbola, E-sport, Teknologi, Politik, dan sejarah Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagaimana Cara Melawan Rasa Malas Selaku Mahasiswa Tingkat Akhir?

22 Januari 2023   10:45 Diperbarui: 22 Januari 2023   10:57 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamualaikum sobat mahasiswa, sudah selesaikah skripsi anda? Atau sampai sejauh mana progres skripsi anda? Pertanyaan yang membosankan dan cenderung mengesalkan untuk sebagian kalangan mahasiswa tingkat akhir. 

Ya tingkat akhir, fase di mana seorang mahasiswa sudah diburu waktu untuk menyelesaikan tugas akhir demi dapat mengejar target wisuda sesuai waktu yang diinginkan. Namun, tak semuanya sesuai dengan harapan dan keinginan. Terkadang sebagian mahasiswa kerap dihantam sengan keadaan kenyataan. 

Sebagai contoh, ada sebagian dari mahasiswa yang semangat di awal-awal kuliah, namun di akhir agak loyo dan kurang antusias mengejar target. Ada pula mahasiswa yang konsisten dari awal hingga akhir untuk berfokus dalam kuliah. Namun, tak sedikit pula mahasiswa tingkat akhir yang diliputi rasa malas untuk dalam menyelesaikan tugas akhir.

Nah yang menjadi pertanyaan, mengapa rasa malas justru kian tumbuh dan berkembang kala mahasiswa sudah dituntut untuk tepat waktu menyelesaikan tugas akhir?

Apa penyebabnya? Dan bagaiamana solusi untuk mengatasi dan setidaknya meminimalisasi rasa malas agar si mahasiswa tingkat akhir dapat menyelesaikan target perkuliahan tepat waktu?

1. Terjebak dalam zona Nyaman 

Mungkin sebagian kita mahasiswa tentu familiar dengan istilah zona nyaman. Ya zona di mana seorang mahasiswa sudah terjebak dalam rutinitas perkuliahan dan terlalu nyaman untuk nongkrong, ngopi bareng, travelling, healing, hingga ngumpul bareng teman di manapun tempat mereka sukai. 

Asyik mengerjakan aktivitas di luar perkuliahan dan melupakan tanggung jawab sebagai mahasiswa menjadi pemicu semakin buruknya keadaan sehingga mahasiswa tak terlalu antusias untuk menyelesaikan tanggung jawab akademik.

Imbas yang paling fatal yang dialami mahasiswa yakni tercecernya tugas-tugas yang belum selesai dikerjakan sehingga memengaruhi perolehan nilaik akademik dan menyebabkan tak terpenuhi ipk yang dianggap lulus.

2. Fokus terbagi dengan pekerjaan 

Faktor ini memang tak bisa sepenuhnya menjadi penyebab utama malas dan lambannya seorang mahasiswa untuk dapat menyelesaikan tugas akhir perkuliahan tepat waktu. Keadaan ekonomi mungkin menjadi faktor utama mengapa sebagian mahasiswa memilih kuliah sambil bekerja paruh waktu demi bisa memenuhi kehidupan sehari-hari. 

Bekerja di beberapa pusat perbelanjaan, admin atau kasir Indomaret, bekerja di toko butik, berkarir di rumah atau warung makan hingga mencoba peruntungan sebagai karyawan Gojek atau Grab menjadi alasan mengapa mereka harus berani bekerja sambil kuliah.

Maka dari itulah, fokus mahasiswa menjadi terbagi dan sebagian dari mereka justru kewalahan untuk bisa membagi waktu antara tanggung jawab kuliah atau pekerjaan yang perlu dipropritaskan. 

3. Kurang membaca dan malas berliterasi 

Hambatan atau faktor lain yang menyebabkan seorang mahasiswa lamban dalam menyelesaikan tanggung jawab perkuliahan adalah malas dalam membaca dan memelajari dengan tekun materi perkuliahan yang diberikan dosen. 

Sebagian dari mahasiswa masih ada saja yang abai terhadap tugas-tugas yang diberikan dosen. Mulai dari tugas merangkum, laporan penelitian, laporan observasi, mencari literatur atau referensi sesuai kemauan dosen dan lain sebagainya menjadi kewajiban yang harus diselesaikan oleh mahasiswa. 

Imbasnya, mahasiswa yang abai terhadap kewajibannya dalam menyelesaikan tugas dan malas dalam belajar akan mengalami kesulitan dalam menentukan tugas akhir apa atau penelitian apa yang harus ia selesaikan dab susun dalam bentuk skripsi.

4. Faktor lainnya 

Ada banyak faktor yang sebenarnya dapat menyebabkan seorang mahasiswa mengalami stagnasi dalam menyelesaikan tugas akhir. Misalnya, terlalu nyaman berorganisasi dan tak bisa membagi waktu, mengalami gangguan kesehatan, tak memiliki motivasi untuk menyelesaikan perkuliahan, dan lain sebagainya.

Lantas, bagaimana cara mengatasi rasa malas agar sebagai mahasiswa kita dapat menyelesaikan tugas akhir tepat waktu?

1. Mulai serius di awal dan konsisten hingga akhir 

Cobalah untuk anda agar bisa serius dari awak perkuliahan dalam menyelesaikan tugas maupun tanggung jawab akademik yang sedang dihadapi. Selesaikan semua tugas perkuliahan dengan serius dan sambil hidupkan diskusi antar teman agar dalam menyelesaikan tugas anda bisa sambil bertukar pikiran dan menemukan gagasan tertentu.

Lakukan cara tersebut dari semester awal hingga akhir. Memang terasa berat, namun jika konsisten bukan tidak mungkin anda akan mendapatkan manfaat yang signifikan dari hal-hal baik tersebut.

2. Jangan terpengaruh dengan hegemoni mahasiswa 

Yang dimaksud hegemoni di sini adalah rutinitas mahasiswa yang biasanya ada negatif atau positif. Kurangi keluar malam yang tidak perlu, hindari nongkrong negatif semisal minum-minuman keras atau nongktong tak berfaedah. Ajak teman-teman anda untuk melakukan aktivitas yang bermanfaat di lingkungan kampu misalnya membentuk komunitas belajar, rajing mengkaji permalahasan akademik, aktif menulis dan lain sebagainya. 

Kuatkan mental dan iman anda sebelum memutuskan berkuliah agar bekal anda cukup dan bakti serta tanggung jawab kepada orang tua dapat diselesaikan.

3. Tekun belajar dan jangan malas bertanya kepada dosen 

Caper kepada dosen? Menurut saya itu bagus, asal ranahnya masih dalam kelas. Nah, caper kepada dosen dapat dilakukan dengan rajin bertanya saat sedang presentasi atau sata dosen tengah mengajar di kelas. Membuka isu atau topik permalasalahan untuk didiskusikan bersama dalam kelas menjadi awal dari cita-cita menjadi mahasiswa yang cerdas dan bertanggung jawab terhadap beban akademik.

4. Semangat mengupgrade kemampuan 

Jadilah mahasiswa yang siap bersaing dan berkompetensi dalam hal belajar. Kuliah vukan hanya tentang fokus terhadap jurusan yang kita ambil. Lebih dari itu, kita bisa mengeksplorasi kemampuan diri dan keterampilan dengan terus belajar dan rajin mengikuti kursus atau diklat tertentu. Jika kita sudah mahir maka peluang untuk merintih karir setelah lulus kuliah akan semakin besar dan terbuka lebar.

Intinya, menjadi mahasiswa tingkat akhir tak perlu berat dan susah memikirkan beban skripsi atau tugas akhir lainnya yang. Menumpuk. Kerjakan satu persatu dengan konsisten maka pada akhirnya anda akan tau bahwa anda adalah salah satu mahasiswa yang layak untuk lulus dari universitas anda.

#SalamLiterasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun