Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Timnas, Antara Harapan dan Ketidaknyataan

7 Mei 2022   13:54 Diperbarui: 7 Mei 2022   13:59 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Indonesia vs Vietnam di SEA Games 2021 di mana Garuda Muda kalah tiga gol tanpa balas. /RCTI+/serangnews.com

Kekalahan 3Nol melawan timnas Vietnam seakan sudah dirasakan sebelum pertarungan, sudah semacam superstition yang terlihat dari analisa-analisa palsu sebelum laga bahwa tim Garuda Muda akan mengimbangi Vietnam. Pengamat suka berbohong untuk menekan perasaan enggak enak kalo mengatakan hal yang sebenarnya. 

Barangkali kita menyukai lari dari kenyataan dengan hal-hal lain yang bukan akar rumput sepakbola, seperti pelatih jenius, pemain naturalisasi, pemain yang merumput di negeri luar, pemain belia bertalenta, rekord head to head dari jaman baheula, dan seterusnya. Sepakbola kita masih terus berbicara bahwa Tim Indonesia masih 1 kelas dengan Thailand dan Vietnam, dan katakan tidak kepada Filipina, Malaysia, Singapura, Kambodia, Myanmar, Laos,  apalagi Timor Leste.

Sepakbola dejavu Indonesia  telah membuat harapan tinggi sebelum pertunjukan panggung, pelatihan luar negri menjelang event sudah seperti keharusan  yang mengisyaratkan bahwa sepakbola kita masih hebat dengan persiapan mewahnya.

2 tahun dilatih Shin Tae-yong, kesebelasan Nasional Indonesia seperti tidak bergerak, tidak ada progress, seiring kekalahan dari Vietnam dan Thailand yang semakin mencolok dari waktu ke waktu. Mungkin harus ada sesuatu yang diperbuat secara mendasar, tapi emang susah mengingat ekosistem sepakbola kita.

Pragmatisnya ya gonta ganti pelatih sampe ditemukan yang paling maknyus dengan trial & error ini, yang jelas saya pikir sudah saatnya PSSI mengganti pelatihnya saat ini. Pelatih dalam atau luar sama aja, track record pelatih selama ini yang telah dipakai bisa trial lagi, seperti Indra Sjafrie. Atau pelatih luar yang punya konsep jelas dan detil yang memiliki daya serap analisis in situ, saat pertandingan berjalan.

Kembali ke konsep bermain tim Young Garuda melawan The Golden Star semalam, Tim Indonesia serasa balik ke perseneling 1 lagi. Sebagai penonton awam dari layar televisi terlihat posisi para pemain kita tersebar kemana-mana seperti organisasi tanpa bentuk, zona marking enggak, man to man juga enggak, pada berlarian ke kiri, kanan, belakang, depan.  

Tidak ada garis pertahanan baik single atau double  untuk menahan serangan dari fullback dan winger Vietnam yang seperti ombak. Pertahanan tim Garuda tidak disiplin segaris, kayak gigi depan yang bolong-bolong atau si ompong sehingga lowong di terobos. 

Posisi kedua fullback Rio Ilham dan Firza Andika sering berada di flank tengah yang tanggung, sehingga kalah mulu dari nomer 11 atau 16 Vietnam, baik secara positioning apalagi balap lari dan hal ini terjadi berulang kali. Konsekwensinya mungkin gelandang playmaker Marc Klok tidak bisa bermain tinggi untuk membantu bertahan.

2 gelandang lebar Rahmat Irianto dan Ricky Kambuaya menjadi sibuk masing- masing, satunya bertahan menyapu serangan, satunya sibuk maju ke depan. 2 winger Egy dan Saddil hanya bermain separuh lapangan ke depan sehingga jarang menjemput bola, sedang center forward Irfan Jauhari menurut saya dia keren, perebutan bola dan style  pergerakan kaki dan tubuhnya membuat dia selalu ditempel, penyerang usia 21 Persis berkaus 7 ini memang mengerikan.    

Mengapa Tim Garuda tidak memainkan Villarreal ketika melawan Liverpool? Melakukan garis ganda pertahanan 5-5 dan menyempitkan pitch tengah sehingga pergerakan cepat Vietnam menjadi kagok, sekaligus memperbesar kemungkinan kesalahan offside penyerang dan winger/fullback Vietnam. Apakah pelatih Shin Tae-yong nonton laga Villarreal vs Liverpool? Iya nggak sih? Apa saya aja yang rada-rada ngubung-ngubungin? Maaf deh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun