Mohon tunggu...
putri amalia arnanda
putri amalia arnanda Mohon Tunggu... Lainnya - .

-

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Perjalanan Susah Senang di Matkul Kewarganegaraan Semester Dua

27 Mei 2022   18:37 Diperbarui: 27 Mei 2022   18:43 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Hallo gais, di penutup matakuliah kewarganearaanku kali ini aku bakal nyeritain my journey mengenai gimanasih keluh kesahku di matkul semester ini, trus susah senangku buat bisa nyelesaiin tugas artikel mingguan dari Bapak Dosenku yang sangat sangat baik hati ini yaitu Bapak Edi Purwanto, M.Si. Sedikit info, disemester dua ini Pak Edi gak mewajibkan kita semua buat mengadakan meet atau zoom loh kecuali kalau emang ada hal yang ingin didiskusikan.

Nah sebagai gantinya beliau meberikan tugas kepada mahasiswanya untuk terjun langsung ke lapangan untuk wawancara ke lingkungan sekitar.

Tentu saja dengan tugas wawancara ini membuatku lebih tau tentang hal hal yang emang gak kuketahui sebelumnya. Mulai dari mengenal agama-agama lain, trus tentang tradisi apa sih yang ada di desaku ketika hendak menjelang bulan suci Ramadhan, mengenal lebih jauh tentang KPU dan Bawaslu di Tulungagung, dan yang paling memberikanku pelajaran yaitu tugas untuk wawancara warga miskin maupun pengemis yang ada disekitarku.

Di artikel pertamaku aku menulis mengenai my friend sekaligus sahabatku di kelas PBS B yaitu Faiq. Kebetulan banget tungasnya tuh ngebebasin kita buat milih salah satu diantara teman kelas buat dideskripsikan.

Tentunya aku milih Faiq, karena emang aku sama aiq ini satu asrama trus juga satu kamar, dan faiq juga temenku kemanapun baik cari makan maupun hangout.

Jadi di tugas pertamaku ini lumayan gampang tentunya, karena aku juga sudah kenal faiq dari awal banget sebelum aku milih buat ikut kuliah offline.

Aku udah sering keluar bareng sama dia buat jalan-jalan. Jadi aku dah lumayan tau gimana sifat dan karakteristik dari Faiq.

Di artikel keduaku aku bakal deskripsiin mengenai my mom. Sebenernya sedikit bingung juga ya mau nyeritain detail mengenai mamaku. Karena emang aku ini sedari kecil gak terlalu deket sama mama, dan lebih deket sama nenek karena mama juga sudah merantau dari aku kecil sapai sekarang.

Tapi di artikel itu aku coba buat ceritain masa-masa waktu aku tinggal sama mamaku kurang lebih 4 tahunan. Dan disana aku juga ngasih tau gimana mamaku mendidikku biar jadi anak yang berprestasi, trus gimana kerja kerasnya mamaku biar aku bisa kuliah sampai detik ini.

Aku yang emang orangnya tertutup dan gabisa cerita tentang keluarga, tapi dengan adanya tugas itu aku jadi bisa mengutarakan cerita-cerita mengenai orang tuaku selama ini.

Gak lupa dong diartikel ketiga aku juga bakal deskripsiin pelengkap mamaku yaitu ayahku. Ayahku ini merupakan ayah sambungku, walaupun beliau ayah sambung tapi beliau ga pernah beda-bedain aku sedikitpun dengan anak-anak kandungnya.

Beliau merupakan orang yg bener-bener berjasa bagiku, kalau bukan karena beliau mungkin aku gabisa duduk dibangku kuliah kaya gini.

Ayahku merupakan orang yang selalu support aku dalam hal apapun. Selalu berusaha buat nyukupin hal -hal apapun yang aku butuhin. Dan diartikel inilah aku bisa ceritain semua kebaikan dan juga perjuangan ayahku. Jadi jangan lupa baca ya gais hehe.

Nah di artikel keempat dan seterusnya ini aku bakal mulai buat nyelesaiin tugas wawancara. Di tugas ke empat dan ke lima aku ditugaskan untuk pergi ke dua tempat ibadah non muslim.

Disini aku memilih untuk mendatangi Gereja dan juga Vihara. Ditugas kali ini bener-bener pengalamanku dateng ketempat ibadah agama lain, walaupun pas waktu SMA aku punya banyak temen non muslin tapi aku belum sekalipun dateng ke tempat ibadah mereka. 

ku datang berkunjung ke salah satu gereja protestan yang ada di ngunut dan juga mengunjungungi vihara buddha sari yang disana aku menemui langsung rama pandhita.

Ditugas kali ini aku bener-bener dapet wawasan baru mengenai agama-agama lain. Aku jadi tau gimana cara mereka beribadah, trus gimana cara mereka merayakan hari besar mereka, dan juga larangan-larangan apa aja yang gak boleh mereka lakuin semasa hidup. Disini aku jadi lebih bisa bertoleransi kepada agama lain. Apa aja yang di agama islam boleh tapi di agama mereka boleh.

Di artikel ke enam aku bakal bahas mengenai tradisi yg ada didesaku untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Aku ditugaskan untuk menemui sesepuh desa yang tau menau mengenai tradisi ini.

Kebetulan juga kakekku merupakan salah satu sesepuh desa, jadi aku tanya tanya langsung kepada beliau mengenai "Tradisi Megengan".

Dalam wawancara ini aku jadi tahu sebenernya apasih tujuan dari megengan itu sendiri dan gimana awal mula adanya tradisi megengan dipulau jawa ini. Setelah aku baca-baca dari internet juga, ternyata tradisi megengan ini cara melaksanakanya juga berbeda setiap daerahnya.

Meskipun namanya sama yaitu Megengan, namun setiap daerah punya cara tersendiri mengenai tata cara pelaksanaanya. Dengan wawancara ini aku juga jadi tahu kenapa disetiap berkat megengan pasti ada apem. Ternyata hal itu juga punya makna tersendiri.

Di tugas ke tujuh yaitu aku harus datengin kantor KPU dna juga Bawaslu di Kotaku. Tapi sebernya ini agak lumayan sulit ya tugas ini. Karena letak kantor KPU dna Bawaslu ini ternyata ada ditengah kota dan tempat tinggalku bener bener dipelosok hehe.

Kendala yang kuhadapi selanjutnya yaitu karena teman-teman seusiaku rata-rata mereka semua dah kuliah di luar kota dan juga banyak temen deketku yang udah kerja, jadi aku kesulitan buat ajak temen untuk mengunjungi kantor KPU dan Bawaslu.

Untungnya ada satu temanku yang mau aku ajka untuk berkunjung kesana. Aku yang awalnya bener-bener buta pengetahuan mengenai pemilihan umu. Tapi setelah melakukan wawancara disana aku punya banyak pemahaman mengenai pemilihan umum.

Ditugas ke sembilan ini nih yang buat aku bener-bener sedih dan terharu. Aku dapet tugas  buat mendatangi orang kurang mampu di daerahku. Kebetulan di deket rumahku ada bapak tua yang hidup sendirian tanpa keluarga dan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-harinya beliau berjualan jagung, bapak ini bernama Bapak Idris.

Bapak idris bener-bener menginspirasiku untuk jangan menghambur-hamburkan uangmu semasa muda agar kelak nantinya kita tidak kesusahan dihari tua.

Setelah melihat rumah dan kondisi bapak idris, aku bener-bener bisa mensyukuri kehidupanku selama ini. Meski kita tidak terlahir kaya namun dengan rasa syukur yang kita miliki semua akan terasa cukup.

Aku juga jadi sedih karena masih sering gak habiskan makan ketika makan, tapi setelah bertemu Bapak Idris aku jadi ga akan membuang-buang makanan yang aku makan lagi. Karena tentunya masih banyak orang diluaran sana yang untuk makan pun susah.

Di penghujung tugas artikelku aku mengunjungi guru ngajiku sewaktu kecil, Bapak Anam namanya. Bapak anam lah yang mendidikku untuk bisa baca tulis Al-Qur'an, oh iya Pak Anam juga gak hanya Mengajariku untuk membaca Al-Qur'an saja.

Beliau juga mengajariku untuk membaca kitab gundul yang tentunya dari situlah aku belajar bagaimana tata cara sholat yang benar, trus bagaimana cara mensucikan najis dan lain sebagainya.

Pak anam lah orang yang mengajariku mengaji sampai bisa lancara hingga sekarang. Kalau bukan karena beliau mungkin aku sudah jadi orang yang dangkal ilmu agamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun