Mohon tunggu...
putri amalia arnanda
putri amalia arnanda Mohon Tunggu... Lainnya - .

-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perjalanan Mengaji Mulai Usia Dini

22 April 2022   12:53 Diperbarui: 22 April 2022   13:04 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Lambat laun makin banyaklah anak-anak yang berdatangan untuk mengaji kitab disana. Ada sekitar 40 puluhan orang pada saat itu, sehingga mushola pun tidak muat untuk menampung orang-orang yang ingin mengaji disana. Akhinya Pak Anam memutuskan untuk membangun Madrasah diniyah yang diberinama "Madrasah Diniyah Emha" dibelakang rumahnya. 

Walaupun tempat madrasah ini tersembunyi namun jangan salah, yang mengaji disana pada waktu itu mencapai 100 orang. Madrasah Diniyah ini mempunyai 2 lantai. Lantai bawah ditempati untuk anak-anak yang baru memulai untuk belajar kitab dan lantai dua digunakan untuk anak-anak yang sudah lama mengaji disana.

Yang mengaji disanapun tidak hanya anak-anak di Desaku saja, malah kebanyakan dari luar desakulah yang berbondong-bondong untuk mengaji disana. Karena guru di Madrasah ini lumayan banyak, jadi saya sudah jarang untuk diajar oleh beliau. Pak anam lebih fokus mengajar kepada anak-anak usia dini yang ingin mengaji kitab.

Mengaji kitab ini dilakukan setelah sholat magrib, namun pada sore harinya saya tetap mengaji Al-Qur'an di mushola tadi. Setelah lumayan laancar dalam membaca Al-Qur'an guruku mengajipun diganti yaitu kepada adik beliau yang bernama. 

Mas Zein ini merupakan hafidz Al-Qur'an 30 juz jadi kelancaran membaca Al-Quran beliaupun tidak perlu diragukan lagi. Sama dengan Pak Anam, Mas Zein ini dulunya juga pernah mondoh di Lirboyo selama 6 tahun. Selain menjadi guru ngaji Mas Zein juga sering dipanggil warga sekitar untuk khotmil Al-Qur'an dirumah mereka pada saat ada acara selametan.

Setelah lulus dari MTS saya sudah tidak pernah mengaji disana lagi kecuali pada saat bulan Ramadhan. Pada tanggal 23 April saya mengunjungi lagi Madrasah tersebut. Ternyata Madrasah inipun masih ramai didatangi anak-anak untuk mengaji disana. 

Bahkan lebih ramai daripada jamanku dulu. Bangunan Madrasah juga semakin megah dan bagus, guru-guruku disana pun menjadi lebih banyak daripada dulu. Oh iya selain madrasah yang semakin bagus dibangun, Pak anam juga membangun Gazebo di belakang mushola. Jadi anak-anakpun tidak lagi mengaji di mushola tersebut, kini mereka mengaji di Gazebo tersebut.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun