Mohon tunggu...
Alfa Bamsky
Alfa Bamsky Mohon Tunggu... Just human being yang hobi bikin artikel ringan, lucu dan renyah.

Better late than never...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Iran, Israel Dan AS: Api Yang Tak Kunjung Padam Di Timur Tengah!

29 Juni 2025   09:15 Diperbarui: 29 Juni 2025   09:14 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Uji coba pengembangan rudal Iran yang kian canggih dan maju. Sumber: https://besacenter.org/operation-true-promise-irans-missile-attack-on-israel/

Ketegangan di Timur Tengah seakan tak kunjung padam. Dua aktor utama yang kerap menjadi pusat perhatian adalah Iran dan Israel—dua negara yang memiliki sejarah panjang permusuhan ideologis, geopolitik, dan militer. Namun, yang membuat situasi semakin pelik adalah campur tangan Amerika Serikat, yang tak hanya berpihak terang-terangan kepada Israel, tetapi juga terus mendorong kebijakan luar negeri yang memicu destabilisasi kawasan.

Akar Konflik Iran–Israel: Dari Revolusi ke Rivalitas Regional

Permusuhan antara Iran dan Israel secara formal bermula setelah Revolusi Islam 1979, ketika Ayatollah Khomeini mengambil alih kekuasaan dan menjadikan Iran sebagai Republik Islam yang anti-Barat dan anti-Zionis. Israel, yang sebelumnya menjalin hubungan dagang dan militer dengan rezim Shah, tiba-tiba menjadi musuh ideologis.

Sejak saat itu, Iran menolak keberadaan negara Israel dan mendukung kelompok-kelompok perlawanan seperti Hizbullah di Lebanon dan Hamas di Palestina. Bagi Iran, Israel adalah simbol penjajahan atas tanah tanah merdeka Timur Tengah. Sebaliknya, Israel menganggap Iran sebagai ancaman eksistensial karena retorika 'permusuhan' yang terus dikampanyekan pemimpin Iran. Disisi lain, Israel cemas dengan program nuklir yang terus dikembangkan Teheran.

Kekhawatiran Israel semakin kuat ketika Iran memperluas pengaruhnya melalui poros "Shia Crescent" (Bulan Sabit Syiah) yang membentang dari Teheran ke Beirut via Baghdad dan Damaskus. Di mata Israel, ini bukan sekadar ancaman ideologis, tapi juga strategis dan militer.

Dari sini  dapat kita pahami bahwa Iran memiliki agenda tersendiri dengan ideologi Syiahnya. Saat berhadapan dengan Israel, negeri para Mullah ini tidak mengatas namakan Islam lebih-lebih membela Islam. Adapun jargon membebaskan Palestina adalah bagian dari agenda Iran guna mewujudkan visi "Persia Raya." Bahkan setelah Palestina berhasil dikuasai, mereka akan menyasar Arab dengan slogan 'Kita bebaskan Mekkah'. Mohon dicatat, Iran bertanggung jawab penuh atas pembantaian ribuan muslim Sunni di Suriah dan Lebanon. 

Ya, baik Iran ataupun Israel setali tiga uang: Mereka kerap mengeluarkan kebijakan berlumuran darah diatas nyawa-nyawa muslim Sunni.

Proxy War: Perang Lewat Tangan Ketiga

Perluasan ideologi Iran dan Israel menyebabkan mereka clash berbenturan di Timur Tengah. Hubungan bilateral dua negara ini masuk ke fase baru yakni proxy war, (perang secara tidak langsung). Iran membekali Hizbullah dan milisi Syiah di Suriah, Irak, serta Houthi di Yaman. Kelompok-kelompok ini menjadi kepanjangan tangan militer Iran dalam melawan dominasi Israel dan AS.

Israel di sisi lain, terus melancarkan serangan udara ke wilayah Suriah untuk menghancurkan pos-pos logistik dan gudang senjata Iran yang diperuntukkan bagi Hizbullah. Serangan Israel terhadap Bandara Internasional Damaskus dan Aleppo sepanjang 2023–2024 mempertegas pola konflik ini.

Puncaknya terjadi dalam eskalasi Gaza 2023–2024, saat Hamas meluncurkan serangan roket besar-besaran ke wilayah Israel. Israel membalas dengan invasi darat dan serangan udara brutal. Iran kemudian disebut sebagai pihak yang mendukung Hamas secara logistik dan finansial, meski menyangkal keterlibatan langsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun