Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Berkat Kompasiana, Janda Pejuang Ini Tak Lagi Tinggal di Kandang

6 Maret 2017   16:05 Diperbarui: 7 Maret 2017   02:00 2513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah mba Kesi yang baru (foto: dok pri)

Baner bedah rumah dari relawan (foto: dok pri)
Baner bedah rumah dari relawan (foto: dok pri)
Dalam benak saya jelas timbul berbagai pertanyaan, duh! Negara ini sudah 71 tahun merdeka, namun masih ada janda pejuang yang bertahun-tahun tinggal di kandang berbaur bersama anjing dan ayam piaraan. Banyak orang kaya, tapi banyak pula yang tidak peduli. Begitu juga dengan media, sepertinya ikut abai memberitakannya.

Sore harinya, segala fakta yang saya temukan di lapangan segera saya kupas dalam artikel berjudul Janda Pejuang Ini, Bertahun-tahun Hidup di Kandang tayang tanggal 6 Oktober 2016. Hanya dalam hitungan jam, artikel itu melesat dibaca ribuan orang. Bahkan, share di facebook mencapai angka 3.000 an.

Begini penampilan rumah nenek sekarang (foto:dok pri)
Begini penampilan rumah nenek sekarang (foto:dok pri)
Paska munculnya artikel di Kompasiana, berbagai pihak seperti terhenyak. Sikap apatis dan abai yang selama ini diperlihatkan publik, mendadak berubah total. Simpati campur empati berdatangan, aneh… selama bertahun- tahun mereka pada kemana? Melalui dua kali pertemuan, akhirnya 10 hari kemudian terbentuk panitia bedah rumah yang terdiri atas Komunitas Sedulur Yaris, warga RT 01 RW 05 Bendosari serta jemaat Gereja GKJ Salib Putih.

Rumah kandang milik mbah Kesi, Minggu tanggal 16 Oktober 2016 secara bergotong royong diratakan, patungan berbagai pihak berhasil mendirikan tempat tinggal yang layak huni, dilengkapi dengan sarana MCK. Senin (6/3) siang, ketika saya bertandang ke lokasi, nenek tersebut tengah ke pasar. Rumah bercat biru dipadu putih, sepertinya jauh lebih memanusiakan dibanding sebelumnya. Itulah catatan mengenai janda pejuang yang menempati kandang selama bertahun- tahun, nasipnya berubah berkat Kompasiana. Artinya, Kompasiana masih tetap luar biasa dan bermanfaat untuk umat. (*)


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun