Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mebel Kaki Lima, Harganya Merakyat

12 Februari 2016   17:30 Diperbarui: 4 April 2017   16:36 1529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demikian pula dengan para penghuni Rusunawa Cabean yang mayoritas memiliki tingkat ekonomi pas-pasan, nyaris semuanya menggunakan mebel kaki lima ini. Dari mulai kursi teras, lemari, meja hingga rak sepatu merupakan produksi Dori. Mereka berdalih, karena tinggal di Rununawa bersifat sementara, maka, untuk membeli mebel yang berharga jutaan bakal merepotkan. Sebab, saat pindah rumah, mereka tidak direcoki mengangkut mebel- mebel yang pernah dibelinya. “ Kalau masih dibutuhkan ya dibawa, kalau tak dibutuhkan ya tinggal dihibahkan pada tetangga,” jelas Slamet (40) penghuni Rusunawa yang saya pergoki tengah memborong berbagai barang.

Begitulah sedikit sketsa kehidupan Kota Salatiga , bila sekarang kerap muncul paradigma bahwa biaya hidup semakin mahal, maka oleh Dori, paradigma itu mampu dipatahkan. Faktanya, ia mampu menyediakan mebel murah meriah yang terjangkau oleh semua golongan. Semuanya kembali ke masalah selera, kalau seleranya terlalu  tinggi, ya tentunya jangan melirik mebel kaki lima. Namun, semisal mau menyesuaikan isi dompet yang pas- pasan, produk Dori bisa menjadi pilihan cerdas. (*)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun