padahal baru kemarin lusa kujumpa kau di purwakarta
entah kenapa tibatiba begitu kuat rasa inginku ke sana
hanya untuk  menengok bola matamu  yang coklat itu
mungkin
karena di warna coklat indahmu itu ada sayu setiamu
ada tangisan rekaman penantianmu yang selalu
menyendiri
di sepanjang lengangnyaÂ
desa desa purba sepurwakarta
antara sadang dan rawa emas, cemasmu mencemaskanku
mungkin
karena di bola mata coklatmu itu engkau jatuhkan  pilu Â
dan ku hanya bisa mengulum  rasa  haruku
mungkin
karena engkau lihat cintaku  yang membuta warna
membabibuta tan hiraukan kanan kiri dunia
mungkin
karena  cinta kita memang  seremangÂ
traffic light yang separuh nyala
meski berwarna juga percuma jika bukanÂ
dari mata mu yang nyala Â
atau
mungkin
cinta memang itu indahnyaÂ
karena
tan warna danÂ
tan sarat apa apa