Mohon tunggu...
BAMBANG SUTIPNYO
BAMBANG SUTIPNYO Mohon Tunggu... Guru - Guru

Batas kegagalan bukanlah kalah, namun menyerah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbasis TPACK untuk Meningkatkan Motivasi Belajar

8 Desember 2022   09:17 Diperbarui: 8 Desember 2022   09:36 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut Susanti (2020:5) motivasi dapat dikelompokan menjadi dua yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang karena adanya keinginan atau kemauan untuk mencapai tujuan dan prestasi. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar diri seseorang, dapat muncul karena rangsangan atau stimulus dari luar, misalnya reward yang diberikan, lingkungan pembelajaran yang menyenangkan, topik menarik, guru yang menginspirasi, tantangan yang berhubungan dengan harga diri, adanya pujian, dan lainnya.

Peserta didik dalam mengikuti pembelajaran belum mampu menunjukan semangat dalam belajar, namun justru menunjukan sikap belajar dengan motivasi yang rendah. Beberapa hasil pengamatan menunjukan bahwa sebagian peserta didik tidak fokus dalam belajar dengan melakukan kegiatan lain saat pembelajaran berlangsung seperti tidak fokus, tidak aktif, terlihat jenuh dan bosan.

Mendasari hasil identifikasi masalah melalui observasi dan wawancara ditemukan beberapa penyebab rendahnya motivasi belajar peserta didik diantaranya:

  • Peserta didik memiliki anggapan bahwa IPA adalah materi yang sulit.
  • Peserta didik lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dengan bermain gawai sehingga minat belajar menjadi berkurang.
  • Kelelahan peserta didik saat di siang hari karena beraktivitas sehingga memunculkan perasaan jenuh dan bosan.
  • Metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru kurang inovatif.
  • Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran masih kurang
  • Pemberian penghargaan oleh guru kepada peserta didik masih kurang.

Pembelajaran inovatif diperlukan agar dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Salah satu alternatif pembelajaran inovatif adalah dengan menerapkan model pembelajaran problem based learning dengan pendekatan TPACK untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada materi pemisahan campuran.

Praktik ini perlu dibagikan agar dapat digunakan sebagai refleksi dan motivasi agar dapat melaksanakan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan pada pembelajaran pemisahan campuran, serta dapat menjadi bahan referensi bagi teman sejawat atau rekan pendidik lain yang mengalami permasalahan yang sama. Sehingga pendidik dapat lebih bisa menggali potensi diri untuk menyajikan pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik.

Setelah dilakukan  identifikasi masalah melaui observasi dan wawancara ditemukan beberapa tantang yang ditemukan diantaranya memfokuskan peserta didik agar tidak menyalahgunakan gawai untuk aktivitas lain diluar pembelajaran seperti game dan media sosial serta memfokuskan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran secara berkelompok agar tidak bermain dan bergurau dengan teman dalam kelompoknya.

Pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pembelajaran diantaranya kepala sekolah yang memberikan kesempatan untuk belajar menggunakan pebelajaran inovatif sekaligus berperan sebagai mentor dan supervisor pembelajaran di sekolah, dosen dan guru pamong sebagai pembimbing dalam melaksanakan rencana aksi, teman sejawat yang telah membantu dalam eksplorasi masalah, tantangan, aksi, dan alternatif solusi serta peserta didik sebagai objek pembelajaran.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut yaitu berkoordinasi dengan teman sejawat untuk menghadapi tantangan, mengarahkan dan memantau peserta didik untuk menggunakan gawai hanya untuk aktivitas pembelajaran saja, serta menerapkan keterampilan pembelajaran abad 21 dan nilai nilai profil pelajar pancasila.

Strategi yang digunakan dalam pembelajaran pada materi pemisahan campuran yaitu dengan menggunakan pembelajaran yang inovatif dengan menerapkan model pebelajaran PBL berbasis TPACK. Proses pembelajaran yang dilakukan yaitu mempersiapkan perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, refleksi dan tindak lanjut terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Adapun langkah-langkah pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam model pembelajaran problem based learning berbasis TPACK adalah sebagai berikut:

  • Tujuan dan manfaat pembelajaran disampaikan dengan jelas sehingga peserta didik lebih fokus dan mengetahui kebermanfaatan pembelajaran yang diperoleh. 
  • Apersepsi dan motivasi dikaitkan dengan pembelajaran sebelumnya yang merupakan prasarat untuk pembelajaran, disamping itu peserta didik dibawa pada pengalaman pribadinya terhadap apa yang akan dipelajari. Peserta didik merasa lebih dekat dengan hal hal yang akan dipelajarinya. Motivasi intrinsik peserta didikpun mulai terbangun.
  • Asesmen disampaikan dengan jelas sehingga peserta didik mengetahui apa saja yang harus dilakukan agar memperoleh penilaian. Asesmen formatif awal pembelajaran dilakukan menggunakan google formulir yang harus dikerjakan dengan gawai. Penggunaan gawai mengurangi rasa bosan dalam melakukan pembelajaran. Hasil dapat dilihat secara langsung sehingga peserta didik dapat mengetahui hal hal apa saja yang sudah dan belum dikuasai.
  • Orientasi pada permasalahan yang otentik sehingga peserta didik merasa tertarik dan antusias agar dapat memberikan solusi pada permasalahan tersebut. Pemberian kesempatan kepada peserta didik untuk dapat merumuskan masalahnya sendiri juga berdampak pada meningkatnya antusiasme peserta didik dalam pembelajaran.
  • Pengorganisasian peserta didik ke dalam kelompok yang terdiri dari 4 hingga 5 orang dalam satu kelompok membuat peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran.
  • Peserta didik melakukan penyelidikan secara berkelompok dengan bimbingan guru. Peserta didik mencari informasi secara mandiri menggunakan gawai tentang alat penjernihan air. Peserta didik menuliskan langka-langkahnya, melakukan eksperimen alat penjernihan air, sehingga mampu mengetahui alat penjernih air dengan susunan dan langkah terbaik untuk menjernihkan air. Kegiatan mandiri seperti ini akan menumbuhkan semangat untuk belajar secara mandiri.
  • Peserta didik mengembangkan dan menyajikan karya. Peserta didik melakukan analisis dari data yang diperoleh dan memberikan kesimpulan dari hasil penyelidikan dan analisis data. Presentasi dilakukan untuk menyajikan karya berupa laporan hasil praktikum.
  • Peserta didik menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah dengan cara diskusi antar kelompok, melakukan tanya jawab, membandingkan hasil penyelidikan antar kelompok. Kemudian penguatan disampaikan oleh guru agar peserta didik dapat mengetahui pengetahuan yang sesuai dan tidak bias.
  • Peserta didik diberikan kesempatan untuk menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan dan diperkuat oleh guru. Kesimpulan digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang dituliskan diawal pembelajaran.
  • Peserta didik melakukan asesmen formatif akhir pembelajaran dengan menggunakan quiziz.
  • Pemberian penghargaan secukupnya kepada peserta didik akan meningkatkan motivasi belajar.
  • Peserta didik melakukan refleksi pembelajaran sehingga guru memperoleh umpan balik yang dapat digunakan pada proses pembelajaran berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun