Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Memahami Sebab Musabab

17 Oktober 2022   06:46 Diperbarui: 17 Oktober 2022   06:57 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Mountain Shadow" karya Shiro Kasamatsu  -  Bersumber dari twitter Marysia

Semalam rintik. Tak tik tok menuju riuh bisik. Masih sulit untuk menelisik, ini pertanda buruk atau baik. Akankah riang kan menjelang ? Atau benci tak ada lagi. Pergi sesuka hati.

Kabut menuruni lembah. Mereka hampir menyentuh tanah. Saat hujan datang, suram sebentar. Tak lama kemudian, bukit itu berangsur "padhang njingglang". Ada sinar cemerlang datang seperti  yang dijanjikan.

Jari bunga mulai memekar. Menengadah tak terlihat susah. Tak tiarap lagi. Keindahannya memperdengarkan degup. Terdengar merdu sekali.

Sayap-sayap burung membawa aroma wangi pula. Giras, tak mudah ditangkap. Walau hanya ingin didekap, mereka ingin bebas tidak tersekap.

Senandung hujan Oktober memantik kepedihan. Mungkin ini dampak hukum sebab akibat. "Nora ana samubarang kang tanpa sebab. Nihil sine causa." 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun