Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengendarai Pagi

8 September 2022   06:14 Diperbarui: 8 September 2022   06:15 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjelang subuh, hujan gerimis menyapa ritmis. Tanah agak basah. Suara rintiknya direkam bebatuan untuk kenangan.

Sepagi ini, kuajak vespa tuaku untuk melewati basah batu. Rekaman simphoni hujan itu ingin kuputar tengah malam, saat mata masih sulit terpejam.

Rasanya pagi ini cukup berkeliling di dalam kompleks perumahan saja. Biarkan suara knalpotnya menggoyang sepi. Kadang mirip suara tambur. Bertalu-talu kadang pecah berdebur.

Jika dihayati, gerak roda tua terasa lamban. Berilah kesempatan agar ia mampu menyiulkan kenang lama. Siapa tahu masih mampu bernada. 

Jalanan memang tidak sesepi dulu lagi. Tetapi cukuplah untuk melapangkan kenangan.  Khasanah bungah, masih mampu membuat sisa hidup ini renyah.

Bersama vespa tua di pagi, lalu ingat sesanti : "Invia virtuti nulla est via". Jika menjaga bajik, perjalanan hidup ini akan semakin mulus dan baik.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun