Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nyala Cinta pun Padam

6 Agustus 2022   18:59 Diperbarui: 6 Agustus 2022   19:15 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bersumber dari twitter Anne.Marie Chameau

Berjuang tak dapat dipastikan menang. Jika sedang sendirian, ribed menjawab pertanyaan. "Kenapa seseorang memilih untuk pergi, tega meninggalkan orang yang pernah dicintai ? "

Terngiang peristiwa saat  saling membuat luka. Mungkin ini tanda awal saat kehilangan cinta. Bibit penyebab dibiarkan membelukar. Kita kehilangan pandang, seolah belum pernah dibingkai dalam satu cerita. Rasanya sedang menghadapi orang asing yang sedang berpaling.

Biarkanlah ku sendiri. Walau setiap hari terpaksa menjemput sepi. Tak mau dikatakan patah hati, tapi ternyata hati tersayat perih sekali.

Nyala cintaku saat ini padam. Air mata mengering dipenuhi sampah dendam. Jika sesekali dipaksa senyum, hambar hilang rasa seperti boneka nir jiwa.

Saatnya pulang ke rumah. Senja pun menemani. Terasa sedang menuju ke suasana gelap gulita. Menengadah kosong, menunduk pun sepi. "Tumenga sepa, tumungkul sepi". Ku tak mau berlama-lama menyiksa diri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun