Rintik gerimis, ritmis menggubah bunyi. Di antara desah panjang, ada nada terselip di kerinduan yang basah. Di awal bulan Juli, rintik Juni masih setia mengikuti.
Kemarau basahkah ? Kuncup tanaman mulai kering gelisah. Menunggu nutrisi alami, ingin kembali tersenyum cerah.
Berjalan dilindungi payung. Di negeri asing, terasa sepi sendiri. Ada nyala buta di sana. Meraba-raba, di hiruk Tokyo. Sepi pun makin meninggi.
Jejak bunga mulai terasa hilang. Makin kangen diburu, malah lenyap tak menentu. Musim masih enggan menanggalkan kumpulan daun-daun.
Terjebaklah kita ? Ditipu oleh bayang yang berbeda. Di kala galau, terdengar suara bernada kacau. Tak jelas, apakah hanya sekedar mengumandang saja, lalu dibiarkan hirau.
Bila nanti hujan berubah menjadi rintik gerimis, semoga langkah kaki semakin santai. Di kemarau basah ini, harapan tak mungkin gontai.