Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cahaya di Mana-mana

26 Juni 2022   06:57 Diperbarui: 26 Juni 2022   07:04 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo karya Josh Brockett berjudul "Window Light"  -  Bersumber dari twitter Abstract Natalija

Cahaya dari sejuta jendela. Di sana bisa termenung tentang siapa yang menggerakkan bintang.  Ini sejenis pertanyaan si petualang.

Tersedia kalimat tanya, tanpa menunggu jawab. Realita di dunia, pasti bukan khayalan semata. 

Dari manakah kau cahaya ? Nur atau kirana itu berbinar berpendar. Kilaunya makin semarak, membuat asa makin berdetak. Seperti akan bertemu dengan belahan mata yang tlah lama tidak bersua. 

Dari bangunan gagah, dihiasi cahaya cerah. Ketinggiannya membelah malam. Menidurkan penghuninya memeluk mimpi. Dalam ketemaramannya, masih menyapa sinar rembulan ini.

Mentari dan rembulan selalu hadir siang dan malam. Tapi cahaya buatan pun masih diperlukan. Cahaya lilin pun sangat membantu di kala sendu.

Cahaya di mana-mana. Jika itu kebaikan mutlak, semua insan membutuhkannya. Lalu bisa merasakan, bahwa gelap dan terang itu sepasang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun