Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pujian dan Berterima Kasih yang Ditenggelamkan Angan

6 April 2022   20:51 Diperbarui: 6 April 2022   20:58 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lukisan karya Maurice Hagermans  - Bersumber dari twitter Literatura_rte

Setiap hari, mentari selalu terbit dan tenggelam ke ufuk. Sedikit yang bersyukur atas peristiwa ini. Penghormatan terhadap kearifan alam seakan tenggelam dalam kealpaan.

Mentari terbit, dikenang dalam puisi kehidupan. Tak lupa berterimakasih pada setiap awal hembusan napas, yang mengekalkan semangat persahabatan. 

Hanya mengucap terimasih pun sungguh sulit nian. Ibarat sedang membungkus kado, tapi tak pernah diberikan ke siapa pun juga.

Terima kasih dan pujian itu sepasang. Walau sulit, seperti membayangkan kilau mahkota di atas  kepala orang yang dianugerahi kesehatan.

Humanisme itu mirip dengan keikhlasan mentari yang rutin timbul tenggelam. Manusia yang berhakikat pastilah mampu menjadi sumber kreatifitas dan kebaikan. Dunia dibuka dengan secercah cahaya, lalu proses itu dinobatkan sebagai guru kehidupan.

Pujian dan berterimakasih bila terbit tertib setiap hari akan memberi kesejahteraan batin dalam jangka panjang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun