Alangkah senang, menjadi udang, senyum di balik batu. Yakin sekali, selalu aman, karna tak ketahuan. Jika dipandang, batunya bersih, terbebas dari pamrih.
Karena lumut, batu licin sekali, nyaman sembunyi. Jika ada suara, pelan sekali, nyaring berbunyi. Dikira aman, hingga ke akhir zaman, tak ketahuan.
Menjadi udang, di balik batu, terasa aman nyaman. Tiada lumut, riskan menggelincirkan, mencelakakan.
Bagi pemimpi, awan menyelimuti, pandangan mata. Kan dikaburkan, kan disamarkan, di dalam kegelapan.
Di bawah sinar mentari, remang menghilang, dan ketahuan. Udang tetaplah udang, jika berhasrat, mungkin berbuat nekad.Â
Menjadi udang, di balik batu, sering tak berseru. Penjaga kejujuran, hidupnya tenang, risau pun terpendam. Hanyalah dia, yang tahu persis, hakikat yang mulia.