Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dustamu Makin Rimbun

19 Januari 2022   17:15 Diperbarui: 19 Januari 2022   17:18 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Green Forest" 1911 Natalia Goncharova

Dustamu makin rimbun, di hutan kata, belukar makna. Runcing di kata, terjal serta bahaya, dendam menajam. Gemetar tangan, kata diulang-ulang, debur meluncur.

Hari kemarin, masih tersisa ingin, jernihkan makna. Tapi apa dayanya, silang sengketa, tak reda juga. Aku ke barat, kau malah ke timur, berdebur-debur.

Terkesan dulu, rimbun kesabaranmu, tiada celah. Senyum merebak, tiada pernah lelah, menemaniku.

Inikah kontribusi ?, bermurah hati, setiap hari. Luangkan waktu, berperhatian penuh, demi seorang. Ia terpenting, lezat seperti es krim, tak kan berpaling. Pintar mengeja kata, indah jadi kalimat, slalu terhormat.

"Rasa menjadi penting", eksistensinya, tidak mendua. Sejati cinta, terfokus satu orang, tak diduakan.

Perhatian yang tulus, kado terbesar, didamba orang. Jangan berakal bulus, tipu diriku, walau halus.

Hanya kredibilitas, jaminan tulus, ke arah lurus.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun