Sinar itu setia datang. Entah pagi, entah siang. Walau gemetar saat perjalanan pulang. Mencari tahu, kenapa kita senang di kubangan yang pekat menghitam.
Sering pelupuk mata membeku. Tangis habis dibasuh hujan gerimis. Ada riwayat senang. Ada pula yang melankolis. Dendam berdentam-dentam.
Saat angin kencang menimpa pandang. Kerlip cinta berayun dan bergoyang. Tunggu momentum tepat. Kapan asa berdentum, kapan senyum mekar di kulum.
Saat seperti itu, hati perlu mencari pintu. Ketuklah :  "Adakah bibit untuk berpisah, aku masih sanggup merawat kisah". Siapa tahu  kisah suka atau duka, mampu memanen bahagia.
Hubungan yang makin kekurangan ilham,cenderung mencari-cari kesalahan. Begini salah, begitu salah. Gairah timbul tenggelam.
Padahal sinar itu selalu setia datang. Entah pagi atau siang. Jika senja telah menjelang, tentu semua bersiap menjemput malam.