Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merengkuh Wajah Penuh

16 November 2021   08:30 Diperbarui: 16 November 2021   08:34 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sergei Smirnov  -  Brindille

Di sela bunga putih terpencil, masih tersisa embun pagi berseri. Walau kurang berpendar, karna hilang sinar.

Kehijauan sekitar mengindahkannya, walau kurang maksimal.

Memang benar. Wajah masa lalu dan masa depan adalah beban. Banyak kisah yang menambah gelisah. Sedikit cara, seakan makin sia-sia.

Pagi berkabut lanjut. Menyisakan dingin malam, yang melampiaskan dendam.

Hidup di alam yang diberi waktu sungguh menakjubkan. Tapi juga memicu kebosanan.

Jauh lebih bebas kiranya, masih mungkin terbang ke atas, walau hanya sepintas. Laku bertemu entah yang juga indah.

Gadis itu masih perlu mematut diri. Memakai topi, sambil meronakan pipi. Menaklukkan keriput,  berharap kembali ke bayi lagi.

Wajah sering merindu bocah. Di alam yang berwaktu, pagi siang malam, butuh dirias sendiri-sendiri. Hingga saatnya nanti, semua akan hilang wajah.

Saat sejenak ambisi ditidurkan, kesadaran malah terbangunkan.

Kesadaran penuh lalu direngkuh. Beban berkurang, hati berubah menjadi lebih kuat, teguh, dan kukuh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun