Mohon tunggu...
Bambang Suwarno
Bambang Suwarno Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Mencintai Tuhan & sesama. Salah satunya lewat untaian kata-kata.

Pendeta Gereja Baptis Indonesia - Palangkaraya Alamat Rumah: Jl. Raden Saleh III /02, Palangkaraya No. HP = 081349180040

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Biarkan Pungguk Merindu!

24 Maret 2021   10:30 Diperbarui: 24 Maret 2021   10:48 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Puguh akan berusaha untuk berada di barisan yang terdepan.  Bahkan berusaha untuk bisa menjadi salah seorang oratornya.  Dengan begitu, ia berharap bisa menarik minat wartawan teve untuk meliput aksinya. Ia juga akan meminta tolong temannya agar merekamnya dalam video.

Lalu hasil dari rekaman video itu, rencananya akan dipersembahkan kepada Cintya sebagai 'kado terindah' pada Acara Ultahnya. Pikirnya, pasti gadis itu akan bangga pada dirinya. Seperti kebanggaannya terhadap para tokoh nasional pergerakan mahasiswa.

Kalau sudah bangga, maka upaya untuk menaklukkan hati Cintya, relatif pasti akan lebih mudah.

"Yes, yes, yes....!" pekiknya dalam diam.

Namun, untung tak dapat diraih, dan malang tak dapat ditolak. Entah apa penyebabnya, ternyata rencana demo besar mahasiswa itu urung terlaksana. Malah bersamaan dengan itu, Puguh pun jatuh sakit akibat flu berat yang menimpanya. Akibatnya, rencana penganugerahan 'kado terindah'-nya buat Cintya Palupi gagal total.

***

Sebulan berikutnya, sampailah Puguh pada bulan yang sangat bersejarah baginya. Bulan kemenangan dan bulan pembuktian baginya. Bulan di mana ia bersama sekian ratus mahasiswa lain diwisuda sebagai seorang sarjana di Perguruan Tingginya. Sungguh, saat yang sangat membahagiakannya.

Puguh bukan saja bangga karena gelar sarjananya. Tapi pada acara wisudanya itu, Cintya Palupi ternyata mau hadir juga. Tak pelak lagi, kehadirannya langsung menjadi salah satu pusat perhatian pada acara tersebut.

"Selamat ya Mas Puguh!," ucap Cintya sambil men-cipika cipiki-nya, "Aku percaya, bahwa sukses-sukses yang lainnya akan menyusulnya."

Tentu saja pemuda itu gemetaran. Karena itulah kali pertama, ia diperlakukan secara sangat istimewa oleh putri bosnya itu. Kalau ditanya, siapa orang yang paling berbahagia saat ini? Puguh pasti akan menjawab: "Akulah orangnya!"

Akan tetapi apakah itu berarti Cintya sudah mulai mencintai dirinya? Puguh sama sekali belum tahu. Yang pasti, perlakuan spesial Cintya Palupi terhadapnya itu, adalah benar-benar sebuah kado yang paling indah baginya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun